Lingkaran Bola – Arab Saudi kembali mengguncang dunia sepak bola dengan rencana ambisius untuk mendatangkan Vinicius Junior dari Real Madrid. Menurut laporan terbaru pada 19 Juli 2025, Saudi Pro League, didukung Public Investment Fund (PIF), menyiapkan tawaran €350 juta untuk winger Brasil berusia 24 tahun ini. Jika terealisasi, transfer ini akan memecahkan rekor dunia yang dipegang Neymar sejak 2017, ketika PSG membayar €222 juta kepada Barcelona. Selain itu, Vinicius akan menerima gaji fantastis €200 juta per musim selama lima tahun, menjadikannya atlet dengan bayaran tertinggi dalam sejarah olahraga.
Vinicius Junior, yang bergabung dengan Real Madrid dari Flamengo pada 2018, telah menjelma menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Ia mencetak 24 gol dan 11 assist dalam 39 laga musim lalu, membantu Real Madrid meraih gelar La Liga dan Liga Champions. Namun, tawaran menggiurkan dari Arab Saudi membuat masa depannya di Santiago Bernabeu jadi tanda tanya. “Saya ingin terus berkembang di klub terbesar dunia,” ujar Vinicius bulan lalu, tetapi godaan finansial ini sulit diabaikan.
Mengapa Arab Saudi Mengincar Vinicius?
Saudi Pro League tengah berupaya meningkatkan reputasi mereka menjelang Piala Dunia 2034. Setelah mendatangkan bintang seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Neymar, Vinicius menjadi target utama untuk memperkuat citra liga. Al-Ahli disebut sebagai klub terdepan untuk merekrutnya, meski Al-Hilal dan Al-Nassr juga bersaing. Selain itu, Saudi menawarkan peran sebagai duta Piala Dunia 2034, menambah daya tarik bagi Vinicius.
Namun, transfer ini bukan hanya soal uang. Vinicius menghadapi tantangan di Spanyol, termasuk pelecehan rasis dari suporter lawan. Ia pernah mengungkapkan kekecewaannya, “Saya hanya ingin bermain sepak bola, tapi rasisme membuat saya kehilangan semangat.” Lingkungan baru di Arab Saudi bisa menjadi pelarian, meski ia juga harus mempertimbangkan dampak kariernya di panggung Eropa.
Posisi Real Madrid dan Tantangan Negosiasi
Real Madrid menetapkan klausul pelepasan Vinicius sebesar €1 miliar, menegaskan bahwa mereka tidak berniat melepas bintangnya. Presiden klub, Florentino Perez, menolak negosiasi kecuali Vinicius sendiri meminta pindah. Kontrak Vinicius berlaku hingga Juni 2027, dan Madrid sudah memulai pembicaraan perpanjangan kontrak. Namun, tawaran Saudi yang mencapai 13 kali lipat gaji saat ini (€17 juta per tahun) membuat situasi rumit.
Di sisi lain, dinamika dalam tim Madrid juga berperan. Sejak kedatangan Kylian Mbappe dan Jude Bellingham, Vinicius bukan lagi bintang tunggal. Persaingan untuk memenangkan Ballon d’Or semakin berat, terutama setelah ia hanya menjadi runner-up pada 2024. Meski begitu, Mbappe mendukungnya, berkata, “Saya tidak bisa bayangkan Madrid tanpa Vini. Kami bermain baik bersama.” Keputusan akhir ada di tangan Vinicius.
Dampak Transfer bagi Sepak Bola Dunia
Jika transfer ini terjadi, dampaknya akan mengguncang sepak bola global. Saudi Pro League akan memperkuat statusnya sebagai destinasi pemain elite, menyaingi liga-liga top Eropa. Bagi Real Madrid, kehilangan Vinicius akan menjadi pukulan besar, meski dana transfer bisa mereka gunakan untuk mengejar bintang seperti Erling Haaland. Laporan menyebut Haaland sebagai target utama untuk menggantikan Vinicius, dengan Mbappe beralih ke posisi sayap kiri.
Namun, penggemar Madrid khawatir kepergian Vinicius akan melemahkan tim. “Vini adalah jiwa serangan kami. Uang tidak bisa menggantikan magisnya,” tulis seorang suporter di media sosial. Sementara itu, penggemar di Arab Saudi antusias. “Vinicius di Al-Ahli akan jadi revolusi untuk liga kami,” kata seorang penggemar di X.
Akankah Vinicius Pergi?
Vinicius menghadapi dilema besar. Di satu sisi, ia ingin terus menorehkan sejarah di Real Madrid, klub yang telah membesarkannya. Di sisi lain, tawaran Saudi menawarkan kekayaan tak tertandingi dan peluang untuk menjadi ikon global. Ia pernah menolak tawaran €1 miliar pada 2024 karena durasi kontrak yang terlalu panjang, tetapi pintu negosiasi tetap terbuka.
Bagi Saudi, mendatangkan Vinicius akan menjadi kemenangan besar dalam strategi mereka membangun liga terdepan. Namun, Vinicius harus mempertimbangkan apakah pindah ke liga yang kurang kompetitif sepadan dengan pengorbanan di panggung Eropa. Dengan usia yang masih muda, ia punya waktu untuk memutuskan. Akankah ia tetap setia pada Madrid atau menjadi pionir di Arab Saudi? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi spekulasi ini jelas belum akan reda.