Lingkaran Bola – Dominic Solanke, penyerang Tottenham Hotspur, baru-baru ini melontarkan pujian setinggi langit untuk rekan setimnya, Son Heung-min, menyebutnya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ia mainkan bersamanya. Dalam unggahan Instagram usai laga imbang 1-1 melawan Newcastle United pada tur pramusim di Seoul, Korea Selatan, Solanke menyoroti kehebatan Son, yang baru saja mengumumkan kepergiannya dari Tottenham setelah 10 tahun mengabdi. Meski hanya setahun bermain bersama, Solanke mengaku kagum dengan kualitas dan kepribadian kapten Spurs tersebut. Berikut ulasan tentang pujian Solanke, konteks kepergian Son, dan dampaknya bagi Tottenham.
Dominic Solanke, yang bergabung dengan Tottenham dari Bournemouth pada Agustus 2024 seharga £65 juta, menulis di Instagram, “Pemain luar biasa dan pribadi yang hebat. Salah satu pemain terbaik yang pernah saya mainkan bersamanya. Hanya setahun, tapi tahun yang luar biasa. Kamu layak mendapatkan semua cinta dan penghargaan selama di klub ini.” Ia juga menyebut Son sebagai salah satu orang paling baik di dunia sepak bola, menegaskan warisan Son akan abadi di Tottenham. Unggahan ini mencerminkan kedekatan mereka, meski Solanke baru bergabung setahun lalu.
Perjalanan Son Heung-min di Tottenham
Son Heung-min, yang bergabung dengan Tottenham pada 2015 dari Bayer Leverkusen, telah menjadi ikon klub. Selama satu dekade, ia mencetak 162 gol dalam 408 penampilan di semua kompetisi, menjadikannya salah satu penyerang paling klinis di sepak bola Eropa. Selain itu, Son memimpin Tottenham meraih trofi Europa League pada Mei 2025, mengakhiri paceklik trofi klub selama 17 tahun. Namun, pada Agustus 2025, Son mengumumkan kepergiannya ke LAFC di MLS, mengejutkan banyak penggemar. Meski transfer belum resmi, kepindahannya meninggalkan lubang besar di lini serang Spurs.
Solanke, yang kini menjadi tumpuan di lini depan, mengakui peran Son dalam kesuksesannya. Ia menyoroti kemampuan Son membuka ruang dengan lari cerdas dan umpan akurat, seperti terlihat dalam gol penyeimbang Pedro Porro melawan Eintracht Frankfurt di Europa League. Dengan demikian, kepergian Son menjadi tantangan besar bagi Solanke dan pelatih baru Thomas Frank untuk mengisi kekosongan tersebut. Meski begitu, Solanke optimistis tim dapat beradaptasi, terutama dengan tambahan pemain seperti Mathys Tel dan Kudus di bursa transfer musim panas.
Performa Solanke di Tottenham
Dominic Solanke sendiri mengalami musim debut yang penuh tantangan di Tottenham. Setelah mencetak 19 gol di Premier League bersama Bournemouth pada musim 2023/24, ia hanya mencetak empat gol liga dari 19 penampilan untuk Spurs pada musim 2024/25. Meski begitu, kontribusinya di luar gol mendapat pujian. Ia kerap membuka ruang untuk pemain seperti Brennan Johnson, yang mencetak gol krusial dalam kemenangan 5-0 atas Southampton. Solanke juga menunjukkan kerja kerasnya dengan berlari 396,9 kilometer selama musim lalu, menempatkannya sebagai satu-satunya non-gelandang di 10 besar pemain dengan jarak lari terbanyak di Premier League.
Namun, Solanke menghadapi kritik karena paceklik gol, termasuk hanya satu gol dalam tujuh laga terakhir sebelum cedera lutut pada Januari 2025. Meski demikian, pelatih Ange Postecoglou, sebelum digantikan Thomas Frank, memuji kerja keras Solanke. “Dom luar biasa dalam memimpin lini depan. Ia bukan hanya tentang mencetak gol, tapi bekerja keras untuk tim,” ujar Postecoglou. Solanke kembali dari cedera pada Maret 2025 dan mencetak penalti penentu kemenangan di perempat final Europa League melawan Eintracht Frankfurt, menunjukkan potensinya di momen krusial.
Tantangan Tottenham ke Depan
Kepergian Son menambah tekanan pada Solanke untuk menjadi ujung tombak Spurs. Dengan cedera James Maddison dan Dejan Kulusevski, opsi serangan Tottenham semakin terbatas. Selain itu, klub harus menghadapi PSG di UEFA Super Cup pada Agustus 2025, hanya tiga hari sebelum laga pembuka Premier League melawan Burnley. Thomas Frank kini mencari pengganti Son, dengan nama seperti Christopher Nkunku dari Chelsea disebut-sebut sebagai target potensial. Namun, waktu yang mepet membuat misi ini sulit.
Meski menghadapi tantangan, Solanke tetap optimistis. Ia memuji rekan setimnya, Brennan Johnson, sebagai pemain “andal” yang kerap mencetak gol penting, seperti terlihat dalam tujuh laga beruntun musim ini. “Brennan selalu bisa diandalkan. Gol-golnya sangat membantu tim,” ujar Solanke kepada Sky Sports. Dengan kerja sama tim yang solid, Solanke yakin Tottenham dapat bangkit meski tanpa Son.
Kesimpulan
Pujian Dominic Solanke untuk Son Heung-min menunjukkan betapa besar pengaruh sang kapten bagi Tottenham. Meski Son akan meninggalkan klub, warisannya sebagai salah satu pemain terbaik akan terus dikenang. Sementara itu, Solanke harus mengambil alih tanggung jawab sebagai ujung tombak di tengah tantangan cedera dan persaingan ketat. Dengan dukungan pemain seperti Johnson dan strategi Thomas Frank, Tottenham berharap tetap kompetitif di Premier League dan Liga Champions. Nantikan bagaimana Solanke dan Spurs menghadapi musim 2025/26 tanpa kehadiran Son.