Silang Pendapat, Keputusan Real Madrid Bikin Xabi Alonso Ketiban Sial

Silang Pendapat, Keputusan Real Madrid Bikin Xabi Alonso Ketiban Sial

Lingkaran Bola Musim panas 2025 menjadi periode penuh drama bagi Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen yang baru saja menukangi Real Madrid. Keputusan kontroversial dari klub lamanya itu memicu silang pendapat, meninggalkan Alonso dalam posisi sulit. Dengan jendela transfer yang masih terbuka hingga akhir Agustus 2025, situasi ini menarik perhatian penggemar sepak bola di seluruh dunia. Lantas, apa yang terjadi? Mari kita kupas tuntas kabar terbaru ini.

Latar Belakang: Xabi Alonso dan Real Madrid

Xabi Alonso mengambil alih Real Madrid pada Mei 2025, menggantikan Carlo Ancelotti yang mundur setelah musim 2024/2025 yang kurang memuaskan. Sebelumnya, ia sukses membawa Bayer Leverkusen menjuarai Bundesliga 2023/2024 dan mencapai final Liga Europa. Namun, di Real Madrid, Alonso menghadapi tantangan besar. Dengan skuad bertabur bintang seperti Vinicius Jr., Jude Bellingham, dan Kylian Mbappe, ekspektasi sangat tinggi. Namun, keputusan klub terkait transfer membuatnya pusing.

Bacaan Lainnya

Menurut laporan dari Marca dan AS, silang pendapat muncul antara Alonso dan presiden Real Madrid, Florentino Perez, soal strategi transfer. Alonso ingin mempertahankan pemain muda seperti Arda Guler dan Endrick, sambil mendatangkan talenta baru seperti Florian Wirtz dari Leverkusen. Sebaliknya, Perez mendorong penandatanganan bintang berpengalaman dengan nilai komersial tinggi, seperti Erling Haaland. Ketegangan ini membuat Alonso “ketiban sial” karena rencananya untuk membangun tim jangka panjang terganggu.

Konflik Utama: Strategi Transfer

Alonso, yang dikenal dengan pendekatan taktis dan pengembangan pemain muda, ingin membangun Real Madrid dengan kombinasi talenta muda dan pemain berpengalaman. Ia mengusulkan pembelian Wirtz, yang ia latih di Leverkusen, dengan biaya sekitar £126 juta. Namun, Perez menolak karena anggaran klub terkuras setelah mendatangkan Mbappe secara gratis pada 2024, ditambah kontrak besar untuk Bellingham dan Vinicius.

Sebagai gantinya, Perez mendorong Alonso untuk mengejar Haaland dari Manchester City, dengan perkiraan biaya transfer £150 juta. Alonso, bagaimanapun juga, ragu karena Haaland tidak sepenuhnya cocok dengan gaya permainan tiki-taka yang ia kembangkan. Selain itu, Alonso kecewa karena Perez memveto rencana untuk memperpanjang kontrak Guler, yang kini diminati Arsenal dan Bayern Munchen. Menurut postingan di X, Alonso bahkan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri jika situasi tidak membaik.

Dampak pada Leverkusen

Keputusan Real Madrid juga berdampak pada Leverkusen, klub yang baru saja ditinggalkan Alonso. Setelah kepergiannya, Leverkusen menunjuk Erik ten Hag sebagai pelatih. Namun, kehilangan pemain kunci seperti Wirtz (ke Liverpool), Jeremie Frimpong (ke Liverpool), dan Jonathan Tah (ke Bayern) membuat tim sulit bersaing. Alonso, yang masih memiliki ikatan emosional dengan Leverkusen, berharap bisa membawa Wirtz ke Madrid, tetapi penolakan Perez memupuskan rencana tersebut. Akibatnya, Leverkusen kehilangan momentum, dan Alonso dikritik karena dianggap “meninggalkan kapal yang tenggelam.”

Reaksi Penggemar dan Analis

Penggemar Real Madrid terbagi atas situasi ini. Di X, sebagian pendukung mendukung visi Alonso untuk membangun tim masa depan. “Alonso tahu apa yang terbaik untuk klub. Perez harus percaya padanya!” tulis seorang fan. Namun, lainnya mendukung Perez, dengan alasan bahwa Haaland bisa meningkatkan daya saing Madrid di Liga Champions. “Kita butuh striker kelas dunia, bukan talenta mentah,” ujar penggemar lain.

Analis sepak bola, seperti Guillem Balague, menilai Alonso berada di posisi sulit. “Xabi ingin menerapkan filosofinya, tetapi Perez punya agenda komersial. Ini ujian besar bagi Alonso,” katanya. Sementara itu, laporan dari The Sun menyebutkan bahwa Liverpool dan Bayern Munchen siap memanfaatkan ketegangan ini untuk merekrut pemain seperti Guler dan Rodrygo, yang juga mulai ragu dengan masa depan mereka di Madrid.

Tantangan Alonso di Real Madrid

Selain konflik transfer, Alonso menghadapi tekanan besar untuk segera membawa hasil. Real Madrid hanya memenangkan satu dari tiga laga awal La Liga 2025/2026, termasuk hasil imbang melawan Villarreal. Dengan Barcelona yang kini diperkuat oleh Dani Olmo dan Athletic Bilbao yang mengejutkan di papan atas, Alonso harus segera menemukan keseimbangan. Namun, tanpa kendali penuh atas transfer, ia kesulitan menerapkan visinya.

Di sisi lain, Perez memiliki rekam jejak mendukung pelatih hanya jika hasil segera terlihat. Jika Alonso gagal memenuhi ekspektasi, posisinya bisa terancam sebelum musim berakhir. Meski begitu, pengalaman Alonso menangani tekanan di Leverkusen memberikan harapan bahwa ia mampu mengatasi badai ini.

Prediksi dan Langkah Berikutnya

Hingga 6 Agustus 2025, belum ada resolusi antara Alonso dan Perez. Namun, sumber dari ESPN menyebutkan bahwa Alonso mungkin akan mengalah untuk mengejar Haaland demi menjaga harmoni dengan manajemen. Sementara itu, Guler dan Endrick kemungkinan besar akan tetap bertahan hingga Januari 2026, ketika jendela transfer dibuka kembali. Jika Alonso berhasil menavigasi konflik ini, ia bisa membuktikan dirinya sebagai pelatih kelas dunia. Sebaliknya, kegagalan bisa merusak reputasinya.

Bagi Leverkusen, situasi ini menjadi pengingat akan risiko kehilangan pelatih dan pemain kunci dalam waktu singkat. Dengan Ten Hag yang masih beradaptasi, Leverkusen berharap bisa bangkit di Bundesliga, tetapi tanpa Wirtz, peluang mereka menipis.

Kesimpulan

Silang pendapat antara Xabi Alonso dan Real Madrid mencerminkan tantangan klasik antara visi pelatih dan kepentingan komersial klub. Keputusan Perez untuk memprioritaskan bintang besar seperti Haaland atas talenta muda seperti Wirtz membuat Alonso ketiban sial, baik di Madrid maupun dalam hubungannya dengan Leverkusen. Dengan jendela transfer yang masih terbuka, Alonso harus menemukan cara untuk menyelaraskan visinya dengan tuntutan klub. Akankah ia mampu mengatasi tekanan ini, atau justru terjebak dalam situasi yang lebih rumit? Hanya waktu yang akan menjawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *