Permintaan Khusus Bikin AC Milan Gagal Datangkan Rasmus Hojlund

Permintaan Khusus Bikin AC Milan Gagal Datangkan Rasmus Hojlund

Lingkaran Bola Bursa transfer musim panas 2025 kembali memanas dengan drama seputar upaya AC Milan untuk mendatangkan penyerang baru. Rossoneri bertekad memperkuat lini serang jelang musim baru Serie A dan menjadikan Rasmus Hojlund sebagai target utama. Namun, negosiasi dengan Manchester United dan sang pemain gagal mencapai kesepakatan, memaksa Milan mencari striker lain. Situasi ini menarik perhatian penggemar sepak bola, terutama karena Hojlund kesulitan memenuhi ekspektasi di Old Trafford sejak bergabung dari Atalanta pada 2023.

Sementara itu, permintaan khusus bikin AC Milan gagal datangkan Rasmus Hojlund, menjadi alasan utama kandasnya transfer ini. Pemain asal Denmark itu bersedia mempertimbangkan kepindahan ke San Siro, tetapi syarat yang ia ajukan menghambat klub. Akibatnya, Milan kini mengejar opsi lain seperti Victor Boniface dari Bayer Leverkusen, sementara Hojlund tetap bertahan di Manchester United untuk membuktikan diri. Oleh karena itu, kisah ini memanaskan persaingan di bursa transfer menjelang penutupan pada 2 September.

Bacaan Lainnya

Mengapa Transfer Hojlund ke AC Milan Kandas?

AC Milan gagal datangkan Rasmus Hojlund berpusat pada ketidaksepakatan soal struktur transfer. Milan mengajukan skema pinjaman dengan biaya 6 juta euro dan opsi pembelian senilai 45 juta euro, yang juga mencakup gaji penuh Hojlund selama masa pinjaman. Namun, permintaan spesifik dari sang pemain menghentikan negosiasi.

Permintaan Khusus Hojlund yang Sulit Dipenuhi

Hojlund bersikeras agar kesepakatan pinjaman menyertakan kewajiban pembelian permanen (obligation to buy) alih-alih hanya opsi beli. Gianluca Di Marzio melaporkan bahwa Milan ragu memenuhi syarat ini karena mereka khawatir Hojlund tak bisa tampil konsisten di Serie A, meskipun ia mencetak sembilan gol bersama Atalanta pada 2022/2023. Oleh karena itu, Rossoneri memilih mundur dari negosiasi, menghindari risiko finansial dengan komitmen pembelian wajib sebesar 45 juta euro. Selain itu, direktur olahraga Milan, Igli Tare, menilai klausul tersebut terlalu membebani keuangan klub saat ini.

Reaksi dari Pihak Manchester United

Di sisi lain, Manchester United menunjukkan fleksibilitas dengan rencana transfer Hojlund. Pelatih Ruben Amorim, yang kini mengandalkan Benjamin Sesko sebagai ujung tombak, tak keberatan melepas Hojlund, baik melalui pinjaman atau penjualan permanen senilai 30-40 juta euro. Meski begitu, Hojlund menegaskan tekadnya untuk bertahan di Old Trafford dan bersaing memperebutkan posisi utama. Akibatnya, sikapnya ini mendorong Milan mengejar target lain, dengan Victor Boniface menjadi prioritas utama.

Langkah Alternatif AC Milan di Bursa Transfer

Setelah gagal mendapatkan Hojlund, Milan segera mencari pengganti. Mereka kini fokus mengejar Victor Boniface, penyerang Bayer Leverkusen dengan nilai pasar sekitar 40 juta euro. Selain itu, negosiasi dengan Leverkusen sudah berjalan, dengan skema pinjaman plus opsi beli senilai 30 juta euro sebagai opsi utama.

Victor Boniface: Solusi Baru untuk Lini Depan Milan

Boniface, yang terikat kontrak hingga 2028, menarik perhatian Milan berkat performanya yang impresif di Bundesliga. Ia mampu menjadi penyerang serba bisa yang melengkapi Santiago Gimenez, striker utama Milan saat ini. Oleh karena itu, pelatih Massimiliano Allegri mendukung penuh langkah ini, terutama setelah Rafael Leao secara terbuka meminta klub mendatangkan Moise Kean sebagai alternatif. Namun, Boniface tetap jadi pilihan utama karena profilnya lebih terjangkau dibandingkan Dusan Vlahovic, yang terkendala gaji tinggi di Juventus.

Persaingan dengan Klub Lain untuk Hojlund

Sementara Milan mundur, Napoli dan Fulham mulai mendekati Hojlund. Napoli bergerak cepat untuk menggaet sang pemain, sedangkan Fulham melihatnya sebagai pengganti potensial untuk Rodrigo Muniz. Meskipun demikian, Hojlund tetap fokus membuktikan diri di Manchester United, terutama setelah hanya mencetak 14 gol dalam 62 laga Premier League. Dengan kata lain, keputusannya bertahan bisa menjadi langkah berani atau justru menutup peluangnya bersinar kembali di Serie A.

Secara keseluruhan, kegagalan Milan mendatangkan Hojlund menunjukkan kompleksitas bursa transfer modern. Permintaan khusus sang pemain, ditambah keraguan Milan soal performanya, menghentikan kesepakatan ini. Sementara itu, langkah cepat Rossoneri mengejar Boniface membuktikan fleksibilitas mereka menghadapi situasi sulit. Selain itu, penggemar Milan kini menantikan kabar terbaru, berharap Boniface atau opsi lain seperti Nicolas Jackson atau Goncalo Ramos bisa memperkuat tim. Meskipun transfer Hojlund gagal, Milan tetap optimistis menatap musim baru dengan skuad kompetitif.

Di sisi lain, situasi ini mencerminkan dinamika bursa transfer yang penuh kejutan. Hojlund, yang sempat jadi incaran utama, kini harus membuktikan diri di Manchester United di tengah persaingan ketat dengan Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo. Oleh karena itu, keputusannya menolak Milan bisa menjadi titik balik kariernya, atau justru langkah yang ia sesali di masa depan. Sementara itu, Milan terus bergerak cepat, dengan Igli Tare masih berada di Inggris untuk menjajaki opsi lain. Dengan Serie A segera dimulai, waktu menjadi krusial bagi Rossoneri untuk menyelesaikan transfer.

Akhirnya, kisah ini menambah daftar drama transfer musim panas 2025. Milanisti kini berharap klub segera mengamankan striker baru untuk mendampingi Gimenez. Selain itu, sorotan kini tertuju pada Boniface, yang berpotensi menjadi bintang baru di San Siro. Meskipun negosiasi dengan Hojlund gagal, langkah Milan menunjukkan ambisi mereka untuk bersaing di papan atas. Kita tunggu saja bagaimana cerita ini berlanjut sebelum jendela transfer ditutup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *