Lingkaran Bola – Manchester City, yang pernah mendominasi Liga Premier Inggris dengan gaya permainan memukau, kini menghadapi tantangan besar di musim 2025/26. Mereka baru saja menelan kekalahan 2-0 dari Tottenham Hotspur di Etihad Stadium pada 23 Agustus 2025, yang menandai awal buruk di kandang sendiri. Pep Guardiola mengakui timnya kurang tenang saat menguasai bola, sementara Nathan Ake menekankan perlunya strategi baru melawan pressing tinggi lawan. Selain itu, skuad City mengalami perubahan signifikan, termasuk kepergian Kevin De Bruyne, yang memaksa mereka membangun ulang.
Di tengah spekulasi yang semakin memanas, para pengamat sepak bola mulai menyatakan bahwa masa kejayaan Man City berakhir, aura mereka sudah hilang. Prediksi ini muncul setelah performa inkonsisten musim lalu, di mana City kebobolan gol berulang dengan pola yang sama, seperti yang terlihat dalam kekalahan baru-baru ini. Namun, Guardiola tetap optimis, karena ia fokus membangun tim untuk masa depan, meskipun keraguan tentang kemampuan mereka bersaing di puncak semakin kuat.
Penurunan Performa di Awal Musim
City memulai musim dengan harapan tinggi setelah merefresh skuad, termasuk pembelian Omar Marmoush dan pemain muda potensial lainnya sejak Januari. Namun, kekalahan dari Spurs menunjukkan celah besar dalam permainan mereka.
Selain itu, Erling Haaland, yang biasanya mencetak gol deras, kini diprediksi finis di bawah 30 gol musim ini oleh mantan manajer City. Karena itu, tim perlu menyesuaikan taktik cepat. Selanjutnya, Jack Grealish mendapat sorotan atas penurunan performanya, yang menurut analis menjadi beban bagi skuad. Oleh karena itu, Guardiola harus menemukan solusi inovatif.
Hilangnya Pemain Kunci
De Bruyne pergi, dan itu meninggalkan lubang besar di lini tengah. Karena kepergiannya, City kehilangan kreativitas yang selama ini jadi andalan. Selain itu, Rodri dan Phil Foden mengalami cedera ringan, yang semakin memperburuk situasi.
Tambahan lagi, Oscar Bobb menunjukkan potensi sebagai pengganti, tapi ia masih butuh waktu adaptasi. Akibatnya, tim sering kehilangan kontrol permainan, seperti saat melawan Spurs di mana mereka gagal memanfaatkan peluang.
Tantangan Hukum dan Finansial
Sementara itu, keputusan atas 115 tuduhan pelanggaran finansial City masih menggantung, dengan harapan resolusi dalam satu bulan ke depan. Jika sanksi berat datang, itu bisa mempercepat penurunan mereka. Namun, Guardiola menegaskan fokusnya tetap pada lapangan.
Selanjutnya, pengeluaran transfer musim panas mencapai £147 juta, termasuk upaya merekrut kembali Cole Palmer. Karena itu, tekanan pada manajemen semakin tinggi untuk membuktikan investasi ini.
Strategi Guardiola untuk Bangkit
Pep Guardiola, arsitek kesuksesan City selama bertahun-tahun, kini menghadapi ujian terberatnya. Ia mengatakan tim akan berevolusi, tapi bukti di lapangan belum meyakinkan.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya komposisi skuad jangka panjang. Selain itu, pemain seperti Rico Lewis menunjukkan komitmen dengan menolak tawaran dari Nottingham Forest. Karena alasan ini, City masih punya harapan. Tambahan lagi, pertandingan mendatang melawan tim lemah bisa jadi momentum balik.
Prediksi Musim Ini
Banyak pakar memprediksi City finis di luar tiga besar, mengingat kompetisi semakin ketat dari Arsenal dan Liverpool. Namun, dengan skuad muda, mereka bisa mengejutkan. Selanjutnya, Haaland perlu dukungan lebih dari rekan setimnya.
Akibatnya, fans mulai khawatir aura tak terkalahkan hilang. Oleh karena itu, Guardiola harus inovatif dalam taktik.
Dampak pada Liga Premier
Penurunan City membuka peluang bagi tim lain. Karena itu, musim ini terasa lebih kompetitif. Selain itu, transfer musim panas City menunjukkan upaya adaptasi, tapi hasil awal mengecewakan.
Tambahan lagi, mantan manajer menyalahkan Grealish atas penurunannya sendiri, yang memperburuk dinamika tim. Sementara itu, City perlu menang di laga berikutnya untuk mengembalikan kepercayaan diri.
Dalam kesimpulan, meskipun masa kejayaan Man City tampak berakhir, City punya potensi bangkit. Namun, aura mereka memang sudah pudar, dan Guardiola harus bekerja keras. Karena itu, pengamat terus memantau perkembangan ini dengan seksama.