Lingkaran Bola – Manchester United baru saja merekrut Benjamin Sesko dari RB Leipzig dengan biaya fantastis €85 juta pada Agustus 2025, dan harapan pun melambung tinggi. Striker muda Slovenia ini datang dengan catatan impresif 27 gol dan assist di musim sebelumnya, membuat fans yakin dia bisa mengakhiri paceklik gol tim. Namun, realitas lapangan ternyata berbeda. Sesko langsung menghadapi tantangan adaptasi di Premier League, di mana kecepatan dan fisik lawan jauh lebih intens. Meski demikian, pelatih Erik ten Hag tetap percaya diri, sering memuji etos kerja dan potensi sang pemain dalam sesi latihan.
Sementara itu, krisis gol berlanjut bagi Benjamin Sesko, yang belum jebol gawang lawan dalam 6 laga terakhir bersama Manchester United dan timnas Slovenia. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung, terutama setelah penampilan terbarunya di kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun begitu, Sesko berhasil menyumbang assist krusial dalam pertandingan melawan lawan tangguh, menunjukkan bahwa kontribusinya tak hanya soal gol.
Performa Benjamin Sesko di Manchester United
Setelah bergabung dengan Setan Merah, Sesko langsung mendapat kesempatan bermain reguler. Dia tampil energik di lini depan, sering menciptakan peluang bagi rekan setim seperti Marcus Rashford dan Bruno Fernandes. Namun, ketajaman finishing-nya belum muncul sepenuhnya. Selain itu, adaptasi ke gaya permainan United yang lebih direct membuatnya harus belajar cepat.
Tantangan Adaptasi di Premier League
Premier League memang terkenal keras, dan Sesko merasakannya langsung. Bek-bek lawan seperti Virgil van Dijk dari Liverpool sering mematikan pergerakannya dengan marking ketat. Akibatnya, peluang emas yang dia ciptakan kerap berakhir sia-sia. Selanjutnya, faktor psikologis juga berperan; tekanan sebagai rekrutan mahal membuat setiap kesalahan terasa berat.
Kontribusi Non-Gol yang Positif
Meskipun gol belum datang, Sesko tetap berkontribusi lewat assist dan pressing tinggi. Dalam laga terbaru melawan Arsenal, dia memaksa kesalahan bek lawan yang berujung peluang bagi United. Oleh karena itu, ten Hag menekankan kesabaran, mengingat usia Sesko baru 22 tahun. Selain itu, rekan setim seperti Fernandes memuji visinya di lapangan.
Analisis Penyebab Krisis Gol
Faktor utama di balik krisis ini adalah perubahan lingkungan. Di RB Leipzig, Sesko bermain dalam sistem yang lebih fluid, sementara United masih membangun chemistry. Selain itu, cedera ringan di awal musim sempat mengganggu ritme-nya. Namun, data statistik menunjukkan peningkatan: dia rata-rata melepaskan 3,5 tembakan per laga, lebih tinggi dari musim lalu.
Strategi Pelatih untuk Mengatasi
Amori telah menggelar sesi khusus untuk meningkatkan finishing Sesko. Dia juga memasangkannya dengan pemain kreatif agar lebih sering mendapat bola di kotak penalti. Akibatnya, harapan muncul bahwa gol pertama akan segera datang. Selanjutnya, dukungan fans di Old Trafford bisa menjadi katalisator.
Prediksi Masa Depan Sesko
Banyak analis percaya drought ini hanya sementara. Dengan talenta alaminya, Sesko berpotensi mencetak 15-20 gol musim ini jika adaptasi lancar. Oleh karena itu, United harus tetap mendukungnya. Selain itu, performa di timnas Slovenia bisa jadi momentum balik.
Dampak bagi Manchester United
Krisis gol Sesko memengaruhi performa tim secara keseluruhan. United kesulitan mencetak gol di beberapa laga awal, meski pertahanan semakin solid. Namun, kemenangan tipis atas tim kecil menjaga posisi mereka di papan atas. Selanjutnya, transfer lain seperti Viktor Gyokeres dari Arsenal bisa jadi saingan, tapi Sesko tetap prioritas.
Pelajaran dari Pemain Lain
Pemain seperti Rasmus Hojlund pernah mengalami hal serupa saat baru bergabung. Dia butuh waktu empat bulan untuk gol pertama, tapi kemudian meledak. Akibatnya, cerita itu menginspirasi Sesko. Selain itu, dukungan mental dari klub membantu mengatasi tekanan.
Secara keseluruhan, Benjamin Sesko Krisis Gol tetap menjadi aset berharga bagi Manchester United. Krisis gol ini mungkin hanya fase transisi, dan dengan kerja keras, dia bisa kembali tajam. Fans pun menanti momen breakthrough itu, karena potensinya tak diragukan lagi. Sementara itu, kompetisi di Premier League terus berjalan ketat, mendorong Sesko untuk segera bangkit.