Lingkaran Bola – FC Twente menghadapi ketegangan internal dengan salah satu bintangnya, Mees Hilgers, yang kini menjadi sorotan di kancah sepak bola Eropa. Pemain bertahan berusia 24 tahun ini, yang baru saja memperkuat Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia, tiba-tiba mendapat tekanan dari manajemen klub. Situasi ini muncul setelah Hilgers menolak tawaran perpanjangan kontrak awal, sehingga memicu reaksi keras dari pihak klub. Fans pun mulai resah, karena Hilgers telah menjadi pilar pertahanan sejak debutnya di Eredivisie.
Selain itu, laporan terkini menunjukkan bagaimana klub Eredivisie ini berusaha mempertahankan aset berharganya. FC Twente ultimatum Mees Hilgers, tidak akan dimainkan jika tak perpanjang kontrak, seperti yang diungkapkan Direktur Teknik Jan Streuer. Meskipun demikian, pembicaraan masih berlangsung, dan Hilgers tetap berlatih bersama tim utama. Namun, jika negosiasi mandek, ia berisiko absen di sisa musim, yang tentu merugikan performa tim.
Latar Belakang Konflik Mees Hilgers dan FC Twente
Hilgers bergabung dengan FC Twente sejak usia muda dan tumbuh menjadi bek tangguh yang konsisten. Kemudian, ia memilih naturalisasi menjadi warga negara Indonesia pada 2024, sehingga memperkuat Garuda di berbagai ajang internasional. Oleh karena itu, ultimatum ini tidak hanya memengaruhi karir klubnya, tapi juga potensi kontribusinya bagi Timnas. Selain itu, kontrak Hilgers berakhir Juni 2026, dan tanpa perpanjangan, Twente khawatir kehilangan pemain ini secara gratis ke klub lain.
Alasan Klub Memberi Ultimatum
Manajemen FC Twente menekankan pentingnya loyalitas pemain. Streuer secara tegas menyatakan bahwa Hilgers harus menandatangani kontrak baru jika ingin kembali ke starting lineup. Sementara itu, pelatih baru klub, Joseph Oosting, awalnya mendukung Hilgers, tapi akhirnya tunduk pada keputusan manajemen untuk menutup pintu baginya sementara waktu. Akibatnya, Hilgers absen di beberapa pertandingan terakhir, termasuk laga kontra AZ Alkmaar pekan lalu. Meskipun begitu, sumber internal mengindikasikan bahwa diskusi perpanjangan kontrak justru semakin intens, sehingga kemungkinan Hilgers bertahan masih terbuka lebar.
Dampak bagi Karir Hilgers
Hilgers merespons situasi ini dengan tetap fokus pada latihan. Ia menyadari bahwa ultimatum ini bisa membuka peluang transfer ke klub besar Eropa, seperti yang dirumorkan dengan Ajax atau bahkan tim Premier League. Di sisi lain, fans Twente mendukung Hilgers melalui media sosial, meminta manajemen lebih fleksibel. Selanjutnya, jika konflik berlarut, Hilgers berpotensi kehilangan ritme permainan, yang buruk bagi persiapan Timnas Indonesia menghadapi laga kualifikasi selanjutnya.
Respons dari Pihak Lain dan Prediksi Masa Depan
PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia turut memantau perkembangan ini. Ketua PSSI, Erick Thohir, menyatakan dukungan penuh bagi Hilgers, sambil berharap solusi cepat agar pemain ini tetap aktif. Selain itu, agen Hilgers aktif menjembatani negosiasi, dengan tuntutan gaji yang lebih tinggi sebagai poin utama. Oleh sebab itu, Twente menawarkan kontrak hingga 2028 dengan bonus performa untuk menarik minatnya.
Prediksi Transfer dan Alternatif
Beberapa analis memprediksi Hilgers akan bertahan jika tawaran memuaskan. Namun, jika gagal, klub seperti PSV Eindhoven siap menampungnya musim depan. Sementara itu, Hilgers sendiri enggan berkomentar banyak, tapi postingan di Instagram-nya menunjukkan komitmen pada Twente. Akhirnya, situasi ini mengingatkan kita pada kasus serupa di Eredivisie, di mana pemain sering memilih transfer daripada ultimatum. Meskipun demikian, Hilgers punya potensi besar, dan fans Indonesia berharap ia tetap bermain reguler.
Kesimpulannya FC Twente Ultimatum Mees Hilgers, ultimatum ini menjadi ujian bagi Hilgers dan Twente. Dengan pembicaraan yang sedang berjalan, kemungkinan resolusi positif masih tinggi. Selain itu, ini juga pelajaran bagi pemain muda tentang pentingnya negosiasi kontrak. Oleh karena itu, pantau terus update terbaru dari dunia sepak bola untuk melihat bagaimana cerita ini berakhir.