Lingkaran Bola – Dalam laga pembuka Liga Champions musim 2025/2026 yang sengit, Napoli berhasil meraih kemenangan tipis 2-1 atas Manchester City di Etihad Stadium. Gol pembuka dari Rasmus Hojlund di menit ke-15 langsung mengguncang tuan rumah, sementara Kevin De Bruyne, mantan kapten City yang kini membela Napoli, sempat menyumbang assist brilian sebelum situasi berubah drastis. Antonio Conte, pelatih Napoli yang dikenal tak kenal ampun, membuat keputusan kontroversial yang langsung menjadi sorotan. Para penggemar City terkejut melihat De Bruyne, idola mereka, ditarik keluar begitu saja setelah hanya 26 menit bermain.
Rasmus Hojlund Beberkan Reaksi Mengejutkan Kevin De Bruyne Usai jadi ‘Tumbal’ Conte, ungkap striker Denmark itu dalam wawancara pasca-pertandingan. “Kevin langsung mendekati bench dan memeluk Conte dengan erat, katanya ‘Ini keputusan terbaik, boss. Saya paham risikonya’,” cerita Hojlund sambil tersenyum. Selain itu, reaksi ini justru membuat tim semakin solid, karena De Bruyne bahkan berteriak dukungan dari pinggir lapangan sepanjang babak kedua. Akibat kartu merah yang diterima gelandang City Rodri di menit ke-20, Conte memilih mengorbankan De Bruyne untuk menjaga keseimbangan pertahanan, langkah yang terbukti efektif saat Napoli bertahan heroik hingga peluit panjang.
Latar Belakang Keputusan Berani Conte
Antonio Conte selalu dikenal sebagai taktisi yang berani mengambil risiko, dan kali ini ia membuktikannya lagi melawan mantan tim De Bruyne. Sebelum laga, Conte bahkan meminta saran langsung dari playmaker Belgia itu soal kelemahan City, strategi yang langsung membuahkan hasil dengan pressing tinggi di awal pertandingan. Namun, setelah Rodri dikartu merah karena pelanggaran keras pada Hojlund, Conte tak ragu lagi. Ia memanggil De Bruyne dan menggantikannya dengan bek tambahan, keputusan yang langsung memicu perdebatan panas di media sosial.
Keputusan ini bukan tanpa alasan kuat. Conte melihat bagaimana City mulai membanjiri serangan setelah unggul jumlah pemain, dan kehadiran De Bruyne di lini tengah justru berisiko tinggi. Oleh karena itu, ia memilih ‘tumbal’ sang kapten untuk menstabilkan formasi. Akibatnya, Napoli bertahan dengan gigih, dan Hojlund bahkan nyaris menambah gol di menit akhir. Langkah Conte ini mengingatkan pada masa jayanya di Chelsea, di mana ia sering kali mengubah jalannya pertandingan dengan substitusi tak terduga.
Reaksi De Bruyne yang Tak Terduga
Kevin De Bruyne, yang baru bergabung dengan Napoli musim panas lalu seharga 60 juta euro, awalnya tampak kecewa saat berjalan keluar lapangan. Wajahnya menunduk, dan sorak dukungan dari fans City terdengar getir baginya. Namun, begitu mencapai bangku cadangan, semuanya berubah. De Bruyne langsung berbalik dan bertepuk tangan untuk rekan-rekannya, bahkan berbagi taktik pertahanan dengan Conte di pinggir lapangan. “Saya respect keputusan itu sepenuhnya,” katanya kemudian di ruang ganti, menurut sumber internal klub.
Lebih lanjut, reaksi ini justru menginspirasi pemain lain. Hojlund, yang menjadi pahlawan malam itu dengan gol pertamanya di kompetisi Eropa untuk Napoli, merasa terdorong untuk bertahan lebih keras. “Kevin bilang, ‘Lanjutkan pressing, lads! Kita bisa menang ini,’” tambah Hojlund. Karena itu, semangat tim tak pudar meski kehilangan bintang utama. Bahkan, setelah pertandingan, De Bruyne terlihat berbincang akrab dengan Pep Guardiola, pelatih City, menunjukkan kedewasaannya sebagai profesional.
Dampak Strategi Conte terhadap Performa Napoli
Strategi Conte tak hanya menyelamatkan poin di laga ini, tapi juga membangun fondasi kuat untuk perjalanan Napoli di Liga Champions. Dengan tambahan pemain seperti Hojlund dan Scott McTominay dari Manchester United, skuad Conte kini terlihat lebih seimbang. Selain itu, kemenangan ini menjadi obat manis bagi fans Napoli yang masih trauma dari kegagalan musim lalu. Conte sendiri memuji De Bruyne sebagai ‘pemain paling cerdas yang pernah saya latih’, dan itu terbukti dari bagaimana ia mendukung tim meski dari luar lapangan.
Oleh karena itu, Napoli kini duduk di puncak grup mereka dengan tiga poin sempurna. Hojlund, yang mencetak enam gol di Serie A sejauh ini, berharap kolaborasi dengan De Bruyne berlanjut mulus di laga berikutnya melawan Arsenal. “Kami belajar banyak malam ini,” ujarnya. Sementara itu, media Inggris ramai membahas ‘pengkhianatan’ De Bruyne, tapi bagi Conte, ini hanyalah bagian dari filosofi sepak bola totalnya. Ke depan, ekspektasi semakin tinggi, terutama dengan jadwal padat yang menanti.
Pada akhirnya Kevin De Bruyne jadi ‘Tumbal’ Conte, insiden ini memperkuat ikatan di antara pemain Napoli. De Bruyne tak hanya menerima nasibnya, tapi justru mengubahnya menjadi motivasi. Hojlund menambahkan, “Reaksinya bikin kami semua terharu. Itu yang membuat tim ini spesial.” Dengan gaya Conte yang tak kenal kompromi, Napoli siap menggebrak Eropa musim ini. Fans pun tak sabar menyaksikan babak selanjutnya dari drama ini.