Lingkaran Bola Manchester United baru saja meraih kemenangan gemilang 2-1 atas Chelsea di Old Trafford, sehingga mengukuhkan posisi mereka di puncak klasemen Liga Premier 2025-26. Matthijs de Ligt, bek tengah anyar, tampil sebagai pilar kunci di lini belakang, di mana ia memimpin formasi tiga bek di bawah arahan pelatih Ruben Amorim. Meskipun tim sempat bermain dengan 10 pemain setelah Casemiro menerima kartu merah, De Ligt tetap kokoh. Oleh karena itu, kemenangan ini menegaskan bahwa United kini menemukan ritme kuat untuk musim ini.
Performa Matthijs De Ligt Tuai Banyak Pujian: Dia Pemimpin Baru di Manchester United! Fans dan media Inggris ramai memuji aksi bek Belanda berusia 26 tahun ini, yang tidak hanya tangguh bertahan, tetapi juga aktif membangun serangan. Misalnya, Bruno Fernandes, kapten tim, memujinya melalui Instagram dengan kata “class” disertai emoji otot, yang menandakan kekuatan mental De Ligt. Selain itu, survei penggemar menempatkan De Ligt sebagai runner-up Man of the Match, hanya kalah tipis dari Fernandes yang mencetak gol pembuka.
Performa Gemilang di Laga Melawan Chelsea
De Ligt memainkan peran krusial selama 90 menit sebagai bek tengah kanan, di mana ia berduet dengan Harry Maguire dan Luke Shaw. Dengan demikian, ia berhasil menghentikan ancaman lini depan Chelsea dan mengalirkan bola ke depan melalui umpan akurat, sehingga membuka peluang bagi rekan-rekannya. Meski tim kehilangan satu pemain, De Ligt tetap tenang mengatur pertahanan. Akibatnya, ia mencegah Chelsea mencetak gol kedua setelah babak kedua dimulai.
Pujian dari Media Inggris
Media Inggris dengan antusias Matthijs De Ligt Tuai Banyak Pujian. Sebagai contoh, Daily Express memberinya nilai 8, memuji keseimbangannya dalam bertahan dan mendukung serangan dengan posisi lebih maju. Selanjutnya, Manchester Evening News memberikan skor 7, menyoroti kecerdasan taktisnya saat maju ke sepertiga akhir lapangan pasca-kartu merah lawan. Bahkan, The Sun memberi nilai 8, menyebut intervensinya luar biasa dalam mencegah Chelsea membalikkan keadaan. Oleh karena itu, jurnalis senior Henry Winter dari The Times menambahkan, “De Ligt tampil hebat lagi,” seraya mengingatkan performa gemilangnya di Ajax yang kini bersinar di Old Trafford.
Reaksi Fans dan Rekan Setim
Penggemar United langsung bereaksi positif di media sosial. di Threads dan Facebook, mereka memposting klip highlight De Ligt, menyebutnya “masterful” dan layak jadi pemimpin baru lini belakang. De Ligt sendiri mengunggah di Instagram, “Big fight, big win!”, yang memicu dukungan besar. Sebagai contoh, Fernandes berkomentar, “Kau luar biasa hari ini.” Meskipun Maguire digantikan Leny Yoro di menit ke-70, De Ligt terus memimpin trio belakang dengan penuh percaya diri. Dengan demikian, ia menunjukkan adaptasi cepatnya di tim.
Adaptasi Cepat di Bawah Ruben Amorim
Ruben Amorim dengan cepat menjadikan De Ligt sebagai pilar utama dalam skema tiga beknya. Sejak bergabung dari Bayern Munich musim panas lalu, De Ligt menunjukkan konsistensi luar biasa. Misalnya, ia memulai serangan dari belakang dengan akurasi umpan 85%, menurut data Opta. Selain itu, Amorim memuji “kepemimpinan alami” De Ligt dalam konferensi pers, sehingga menyebutnya kunci kebangkitan tim dari start musim yang sulit. Akibatnya, De Ligt menjadi fondasi pertahanan United yang semakin solid.
Kualitas Kepemimpinan De Ligt
De Ligt menonjol berkat fisik tangguh—tinggi 189 cm dan kecepatan mengesankan—yang membuatnya unggul dalam duel udara dan tekel. Selain itu, pengalamannya di Ajax, Juventus, dan Bayern Munich memperkaya visinya. Dalam laga melawan Chelsea, ia mencatatkan lima tekel sukses dan tiga intersepsi, angka tertinggi di tim. Oleh karena itu, Jaap Stam, mantan bek United, membela De Ligt dari kritik awal musim, yakin ia akan mencapai performa puncak. Bahkan, podcaster Stretford Paddock menyebutnya “pemain terbaik musim ini” di YouTube.
Prospek Masa Depan di Old Trafford
De Ligt, dengan transfer £40 juta, terbukti sebagai investasi cerdas. Sebagai contoh, United hanya kebobolan dua gol dalam tiga laga awal, catatan terbaik sejak era Sir Alex Ferguson. Selanjutnya, tantangan besar menanti saat melawan Liverpool pekan depan, di mana De Ligt harus kembali membuktikan diri. Namun, analis memprediksi ia berpotensi menjadi kapten masa depan. De Ligt sendiri menegaskan ambisinya, “Saya ke sini untuk menang trofi.” Dengan demikian, penggemar berharap ia menjadi jantung era baru United.
Kemenangan atas Chelsea hanyalah awal. Oleh karena itu, De Ligt terus memimpin United menuju ambisi juara. Pantau terus aksinya, karena bek Belanda ini siap mengubah nasib Setan Merah.