Lingkaran Bola Manchester United memasuki musim 2025/26 dengan ambisi besar di lini belakang, terutama setelah cedera Matthijs de Ligt mengganggu ritme tim sejak awal September. Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang baru saja gantikan Erik ten Hag, langsung identifikasi kelemahan pertahanan sebagai prioritas utama. Pemain seperti Lisandro Martinez tampil solid, tapi Amorim butuh kedalaman lebih untuk hadapi jadwal padat Premier League. Oleh karena itu, klub mulai gerakkan roda transfer lagi, meski jendela musim panas baru tutup dua bulan lalu. Kini, setelah gagal rampasnya musim lalu, klub Old Trafford kembali lirik talenta muda Everton. Manchester United Masih Menyimpan Rasa untuk Jarrad Branthwaite, bek tengah berbakat asal Inggris yang usianya baru 23 tahun. Selain itu, minat ini muncul tepat saat Branthwaite tunjukkan performa gemilang di Goodison Park, dengan tiga clean sheet di lima laga awal. Namun, kompetisi sengit dari raksasa lain seperti Liverpool dan Real Madrid bikin situasi makin panas, sementara Everton siap negosiasi jika tawaran pas.
MU Siapkan Tawaran £60 Juta untuk Januari
Manchester United rencanakan bid ambisius sebesar £60 juta untuk rebut Branthwaite saat jendela transfer Januari dibuka. Amorim, yang kenal gaya bermain Branthwaite sejak era Premier League, yakin pemain itu cocok bangun fondasi pertahanan jangka panjang. Selain itu, tawaran ini naik dari dua bid gagal musim panas 2024, yang ditolak Everton karena dianggap kurang. Oleh karena itu, direktur olahraga Dan Ashworth dorong percepatan proses, meski klub harus atur anggaran ketat setelah belanja besar di musim panas.
Branthwaite sendiri tampil percaya diri musim ini, blok 12 tembakan lawan dan menang 72% duel udara—statistik yang bikin Amorim tergoda. Namun, ia tolak komentar soal rumor transfer, fokus pada Everton yang sedang berjuang hindari degradasi lagi. Meskipun begitu, agennya sudah terima kontak awal dari MU, menandakan pintu terbuka lebar.
Mengapa Branthwaite Jadi Target Utama Amorim?
Amorim pilih Jarrad Branthwaite karena kemampuannya adaptasi cepat ke sistem tiga bek favoritnya. Pemain Carlisle asal ini kuasai bola dengan akurasi 89% dan sering bantu serangan dari belakang, mirip gaya John Stones di City. Lebih lanjut, usianya muda bikin ia investasi cerdas, terutama saat United butuh ganti generasi di usia Harry Maguire yang 32 tahun. Akibatnya, Branthwaite bisa langsung jadi starter, dorong Martinez ke posisi lebih fleksibel.
Kompetisi Sengit: Liverpool dan Madrid Ikut Berebut
Liverpool muncul sebagai saingan terberat, dengan Arne Slot incar Branthwaite ganti Joel Matip yang pensiun. Selain itu, The Reds tawarkan gaji £150.000 per minggu plus peran kunci di lini belakang. Sementara itu, Real Madrid lirik ia sebagai suksesor David Alaba, meski prioritas mereka tetap bek Brasil. Oleh karena itu, United harus gerak cepat sebelum Branthwaite pilih tawaran lebih menggiurkan.
Rio Ferdinand, mantan kapten MU, beri dukungan kuat via podcastnya. “Branthwaite punya segalanya—kecepatan, kekuatan, dan insting,” katanya sambil geleng-geleng kepala soal kegagalan musim lalu. Namun, ia ingatkan Everton jangan jual murah, karena Branthwaite valuasinya naik 20% sejak Juni. Meskipun demikian, masalah keuangan Goodison—denda FFP dan renovasi stadion—bisa paksa mereka terima bid MU.
Dampak Transfer Bagi Everton dan Karier Branthwaite
Everton hadapi dilema besar jika Branthwaite pergi; ia jadi pilar utama sejak promosi James Tarkowski cedera. Selain itu, kehilangan ia bisa tambah poin minus PSR, meski dana £60 juta bantu stabilkan klub. Untuk Branthwaite, pindah ke United berarti lompatan karir besar—dari tim papan bawah ke penantang gelar. Namun, tekanan Anfield atau Bernabeu bisa uji mentalitasnya, terutama setelah debut timnas Inggris di Euro 2024.
Akhirnya, minat MU ini tunjukkan komitmen Amorim bangun skuad kompetitif. Dengan Jarrad Branthwaite di sisi Martinez, United bisa dominasi bola udara dan kurangi gol kebobolan yang capai 15 di tujuh laga awal. Fans Setan Merah pasti harap kali ini sukses, karena Branthwaite bukan sekadar bek—ia masa depan pertahanan mereka. Tapi, Januari masih jauh; bola tetap bundar, dan negosiasi bisa berubah kapan saja.