Lingkaran Bola Musim 2025-2026 Serie A baru memasuki pekan keenam, tapi Napoli sudah menarik perhatian dengan dinamika lini tengah yang mengejutkan. Antonio Conte membangun skuad juara bertahan dengan tambahan Kevin De Bruyne dari Manchester City, yang langsung menyumbang tiga gol di lima laga awal. Namun, keputusan ini memaksa Scott McTominay bergeser dari posisi andalannya sebagai gelandang tengah ke sayap kiri. McTominay, yang musim lalu jadi MVP Serie A dengan 12 gol, kini berjuang adaptasi di peran baru ini. Selain itu, Romelu Lukaku tetap jadi tumpuan serangan, tapi chemistry tim terasa goyah setelah kekalahan 1-2 dari AC Milan. Dengan demikian, fans Napoli khawatir dominasi musim lalu bakal pudar.
Kedatangan De Bruyne memang jadi senjata baru, tapi efek domino De Bruyne dibanding musim lalu, Scott McTominay lebih gacor atau melempem di Napoli? Ini datanya! Statistik awal musim menunjukkan penurunan di fase defensif, meski kontribusi serangan justru naik. Oleh karena itu, analisis mendalam jadi krusial untuk pahami dampak transfer ini. Media Italia seperti Sportsmediaset bahkan sebut De Bruyne “masalah besar” karena bikin tim predictable dan batasi ruang McTominay. Namun, Conte optimis adaptasi ini akan untungkan skuad jangka panjang.
Latar Belakang Transfer De Bruyne dan Dampak Awalnya
De Bruyne gabung Napoli secara gratis pada Juni 2025 setelah kontraknya habis di City, di mana ia tolak perpanjangan karena usia 34 tahun. Conte langsung posisikan ia sebagai playmaker utama, yang paksa McTominay pindah ke kiri untuk jaga keseimbangan 4-3-3. Akibatnya, McTominay kehilangan peran box-to-box yang bikin ia cetak 12 gol musim lalu. Meskipun demikian, keduanya tunjukkan chemistry awal, seperti assist De Bruyne untuk gol McTominay di debut melawan Sassuolo.
Oleh karena itu, konflik muncul saat De Bruyne protes keras saat diganti di laga Milan, meski sudah cetak gol. Ini picu spekulasi bahwa ego bintang Belgia ganggu harmoni tim. Selain itu, mantan direktur Napoli Pierpaolo Marino kritik De Bruyne karena ” injak kaki McTominay” dan kurangi efektivitas serangan. Dengan demikian, Conte harus atur rotasi cerdas untuk hindari retak internal.
Musim Lalu: McTominay sebagai MVP Serie A
Musim 2024-2025, McTominay eksplode dengan 12 gol dan 5 assist di 34 laga Serie A, plus 2 gol di Coppa Italia. Ia dominasi duel udara (70% menang) dan intersepsi (2.1 per laga), bantu Napoli juara dengan selisih 5 poin dari Inter. Karena itu, ia raih MVP dan nominasi Ballon d’Or ke-18. Lebih lanjut, duetnya dengan Lukaku hasilkan 26 gol tim, buat lini tengah Napoli paling subur di liga.
Transisi Conte ke taktik lebih ofensif manfaatkan kekuatan fisik McTominay, yang cetak brace krusial lawan Torino. Oleh karena itu, fans panggil ia “McFratm” atau saudara di Napoli, simbol integrasi sempurna.
Musim Ini: Penurunan Defensif yang Jelas
Di musim 2025-2026, McTominay main 5 laga Serie A (430 menit), cetak 1 gol dan 1 assist—xG naik jadi 1.0 dari 0.8 musim lalu. Namun, intersepsi turun ke 0.8 per laga, tackle cuma 1.2 (dari 2.5), dan duel udara menang 55%. Posisi sayap kiri batasi akses ke kotak penalti, di mana ia cetak 70% gol musim lalu. Selain itu, SCA (shot-creating actions) naik ke 7, tunjukkan peran lebih kreatif, tapi GCA (goal-creating actions) stagnan di 3.
Dengan demikian, data FBref konfirmasi: McTominay lebih “gacor” di serangan (kontribusi gol per 90 menit 0.4 vs 0.35), tapi melempem di pertahanan—tim kebobolan 4 gol di 5 laga, naik dari rata-rata 0.7 musim lalu.
Perbandingan Statistik Detail McTominay
Data Opta buktikan efek domino ini multifaset. Musim lalu, McTominay rata-rata 1.8 progresive carry per laga; kini 2.2, untungkan transisi cepat dari sayap. Tapi, pressing intensity turun 15%, bikin Napoli rentan counter-attack. Oleh karena itu, Conte coba eksperimen 4-2-3-1 di UCL lawan City, di mana McTominay kembali tengah dan cetak assist.
Lebih jauh, perbandingan per 90 menit:
Statistik | 2024-25 (Napoli) | 2025-26 (Napoli) | Perubahan |
---|---|---|---|
Gol | 0.35 | 0.18 | -49% |
Assist | 0.15 | 0.18 | +20% |
Intersepsi | 2.1 | 0.8 | -62% |
Tackle | 2.5 | 1.2 | -52% |
Duel Udara Menang | 70% | 55% | -15% |
xG + xAG | 0.45 | 0.52 | +16% |
Sumber: FBref dan WhoScored. Karena itu, meski serangan lebih tajam, kelemahan defensif jadi bom waktu.
Dampak pada Performa Tim Napoli
Napoli duduk kedua klasemen dengan 12 poin, tapi kekalahan Milan tunjukkan ketidakseimbangan. De Bruyne ciptakan 0.7 xA per laga, tapi tim predictable karena bergantung passing-nya (85% akurat). McTominay, yang musim lalu interupsi 40% serangan lawan, kini cuma 25%. Oleh karena itu, Conte rencanakan rotasi: McTominay tengah di laga domestik, De Bruyne di Eropa.
Selain itu, Lukaku apresiasi adaptasi McTominay, sebut ia “prajurit sejati”. Dengan pendekatan ini, Napoli harap ulangi sukses ganda.
Strategi Conte dan Prospek McTominay
Conte tegaskan De Bruyne dan McTominay bisa coexist dengan variasi taktik. “Scott fleksibel, Kevin jenius—kita gabungkan,” ujarnya pasca-latihan. Selain itu, laga UCL lawan Sporting pekan ini jadi ujian: McTominay potensial starter tengah. Prediksi ESPN: Jika adaptasi sukses, McTominay capai 8 gol musim ini, meski kurang dari 12.
Namun, risiko cedera naik karena posisi baru—ia absen satu laga karena hamstring. Oleh karena itu, Conte incar bek baru di Januari untuk stabilkan skuad. Lebih lanjut, fans Napoli dukung McTominay via petisi online, tuntut peran utama.
Secara keseluruhan, efek domino De Bruyne bikin McTominay melempem di pertahanan tapi gacor di kreativitas. Data tunjukkan trade-off ini, tapi potensi tim juara tetap besar. Apakah Conte temukan formula ajaib? Laga mendatang jawab. Napoli butuh harmoni untuk dominasi Eropa. jadi apakah Scott McTominay lebih gacor atau melempem di Napoli kita tunggi jawabannya di lingkaran bola