Ruben Amorim Persilakan Alejandro Garnacho Tinggalkan Man United

Ruben Amorim Persilakan Alejandro Garnacho Tinggalkan Man United

lingkaranbola.com – Manchester United menarik perhatian setelah pelatih kepala mereka, Ruben Amorim, mengizinkan bintang muda Alejandro Garnacho meninggalkan klub pada musim panas 2025. Keputusan ini muncul setelah United tampil mengecewakan pada musim 2024/25, kalah di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Artikel ini membahas latar belakang keputusan tersebut, potensi dampaknya, serta prediksi masa depan Garnacho dan Manchester United di bawah asuhan Amorim.

Ketegangan Garnacho dan Amorim di Tengah Musim Sulit Manchester United

Ruben Amorim, yang mulai melatih Manchester United pada musim 2024/25, menghadapi musim sulit dengan ancaman finis di posisi 17 Liga Inggris dan gagal lolos ke kompetisi Eropa untuk musim 2025/26. Tottenham mengalahkan United 1-0 di final Liga Europa di Bilbao, dengan Brennan Johnson mencetak gol tunggal di babak pertama, memperburuk situasi. Alejandro Garnacho, winger berusia 20 tahun dan talenta terbaik United, hanya bermain selama 19-20 menit dalam laga tersebut, memicu ketegangan dengan Amorim.

Bacaan Lainnya

Garnacho, yang bergabung dengan akademi United dari Atletico Madrid pada 2020, menunjukkan potensi besar namun sering tampil inkonsisten. Hubungannya dengan Amorim memburuk setelah beberapa insiden, termasuk postingan media sosialnya yang menyindir keputusan pelatih dan kritik dari kakaknya, Roberto Garnacho, terhadap Amorim. Laporan dari The Athletic dan BBC Sport menyebutkan bahwa Amorim mengadakan pertemuan dengan skuad dan meminta Garnacho mencari klub baru musim panas ini.

Keputusan Amorim, Reaksi Garnacho, dan Rencana Perombakan Manchester United

Keputusan Amorim dan Reaksi Garnacho

Setelah kekalahan di final Liga Europa, Amorim mengadakan pertemuan di Carrington pada 24 Mei 2025, mengonfirmasi bahwa ia tetap melatih United musim depan meskipun hasil buruk. Ia juga menyatakan kepada Garnacho bahwa winger asal Argentina ini tidak masuk dalam rencana jangka panjangnya. Ketidaksesuaian gaya bermain Garnacho dengan sistem taktis Amorim, yang mengutamakan disiplin dan kerja tim ketimbang gaya individualis Garnacho, memicu keputusan ini.

Garnacho secara terbuka menunjukkan kekecewaannya. Dalam wawancara pasca-pertandingan, ia berkata, “Saya bermain di setiap ronde, membantu tim… lalu final tiba dan saya hanya bermain 20 menit?! Saya tidak tahu.” Ia juga mengunggah foto dirinya mencetak gol di final Piala FA musim sebelumnya, menyindir Amorim. Kakak sekaligus agennya, Roberto, memperkeruh suasana dengan menyebut Amorim “membuang” Garnacho “di bawah bus”.

Minat dari Klub Lain

Kabar bahwa Amorim mengizinkan Alejandro Garnacho meninggalkan United menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Chelsea dan Napoli menunjukkan minat pada Januari 2025, tetapi transfer tidak terjadi. Defensa Central melaporkan bahwa Garnacho ingin bergabung dengan Real Madrid, tetapi jika gagal, ia terbuka untuk pindah ke klub elit seperti Liverpool atau Arsenal. United menginginkan dana sekitar £60-70 juta untuk Garnacho, yang menghasilkan keuntungan signifikan karena statusnya sebagai pemain akademi.

Rencana Amorim untuk United

Dengan dukungan penuh dari manajemen United dan anggaran transfer sekitar £100 juta, Amorim berencana merombak skuad untuk musim 2025/26. Ia menargetkan pemain seperti Matheus Cunha dari Wolves dan Liam Delap dari Ipswich untuk memperkuat lini serang. Penjualan Garnacho, bersama Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Antony, meningkatkan dana transfer dan memberikan fleksibilitas finansial sesuai aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Liga Inggris.

Alasan Amorim Melepas Garnacho dan Dampaknya bagi United serta Masa Depan Pemain

Mengapa Amorim Mengizinkan Garnacho Pergi?

Amorim memutuskan melepas Garnacho karena dua faktor utama:

  1. Ketidaksesuaian Taktis: Sistem 3-4-3 atau 3-5-2 Amorim membutuhkan winger yang disiplin dalam bertahan dan memiliki kemampuan pressing tinggi. Garnacho, yang gemar menyisir sayap dan melakukan cut inside, kurang cocok dengan pendekatan ini.
  2. Sikap dan Kedisiplinan: Postingan media sosial Garnacho dan kritik dari kakaknya menunjukkan masalah kedisiplinan. Amorim, pelatih tegas, mencoret Garnacho dan Rashford dari skuad untuk derby Manchester karena masalah latihan.

Dampak bagi Manchester United

Penjualan Garnacho menghasilkan dana besar untuk mendatangkan pemain yang sesuai dengan visi Amorim. Sebagai pemain akademi, transfernya mencatat keuntungan murni dalam laporan keuangan, membantu United mematuhi aturan PSR. Namun, kehilangan talenta muda seperti Garnacho, yang mencetak gol penting di masa lalu, dapat memicu reaksi negatif dari penggemar, terutama jika penggantinya gagal memenuhi ekspektasi.

Prediksi Masa Depan Garnacho

Alejandro Garnacho berpotensi menjadi bintang dunia, tetapi masa depannya bergantung pada klub yang ia pilih. Real Madrid menawarkan langkah besar, tetapi persaingan dengan Vinicius Jr. dan Rodrygo dapat membatasi menit bermainnya. Liverpool atau Arsenal, dengan pelatih seperti Arne Slot dan Mikel Arteta yang menerapkan gaya bermain menyerang, menjadi destinasi ideal untuk mengembangkan bakatnya. Namun, Garnacho harus mengatasi masalah kedisiplinan agar tidak kehilangan potensinya.

Prediksi untuk Amorim dan United

Amorim berkomitmen membangun kembali United dengan filosofi yang jelas, meskipun musim 2024/25 berjalan buruk. Dukungan manajemen dan anggaran transfer signifikan memberikan peluang untuk memperbaiki skuad. Namun, keberhasilan Amorim bergantung pada kemampuannya menyeimbangkan disiplin taktis dengan manajemen pemain bintang. Jika ia gagal mengelola pemain seperti Bruno Fernandes, yang dikaitkan dengan kepindahan ke Al-Hilal, tekanan untuk mundur dapat meningkat.

Penutup

Keputusan Ruben Amorim mengizinkan Alejandro Garnacho meninggalkan Manchester United menjadi titik balik penting bagi klub dan pemain muda tersebut. United mengambil langkah berani untuk mendanai perombakan skuad dan menegakkan disiplin di bawah kepemimpinan Amorim. Garnacho mendapat kesempatan menemukan lingkungan yang mendukung perkembangan bakatnya. Dengan minat dari Liverpool, Arsenal, dan Real Madrid, masa depan Garnacho tampak cerah, tetapi ia harus belajar dari pengalaman ini untuk mencapai potensi penuhnya. Sementara itu, Amorim harus membuktikan bahwa visinya dapat mengembalikan kejayaan Manchester United di tengah tantangan besar pada musim 2025/26.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *