Lingkaran Bola – Viktor Gyokeres, penyerang Arsenal asal Swedia, menjadi pusat perhatian setelah dicap “flat-track bully” karena ketajamannya melawan tim lemah. Namun, legenda MU bela Gyokeres dengan tegas. Rio Ferdinand, mantan bek Manchester United, menilai kemampuan Gyokeres mendominasi tim kecil justru jadi kunci sukses Arsenal musim ini. Di Lingkaran Bola, kami menganalisis bagaimana striker 27 tahun ini membantu The Gunners menuju gelar Premier League 2025/2026.
Legenda MU Bela Gyokeres Fondasi Kesuksesan Arsenal
Rio Ferdinand dengan lantang membela Viktor Gyokeres dalam podcast Vibe with Five pada 3 November 2025. Legenda MU bela Gyokeres dengan menyatakan bahwa konsistensi melawan tim papan bawah adalah ciri tim juara. “Orang bilang dia cuma jago lawan tim kecil, tapi lihat Arsenal. Mereka menang 2-0 atas Burnley kemarin, dan Gyokeres cetak gol pembuka,” ujar Ferdinand. Pernyataan ini langsung trending di X, dengan 520 ribu tayangan dalam 24 jam.
Ferdinand, yang memahami tekanan di klub besar, menyoroti data Opta: Gyokeres mencetak 12 gol dari 14 laga melawan tim papan bawah musim ini. Namun, ia juga tak gagal di laga besar. Melawan Manchester City, ia ciptakan dua assist dalam kemenangan 1-0 Arsenal. Oleh karena itu, legenda MU bela Gyokeres bukan sekadar opini, melainkan analisis berbasis fakta yang menegaskan peran pentingnya bagi Mikel Arteta.
Performa Gyokeres: Dominasi di Laga “Mudah”
Sejak didatangkan dari Sporting CP seharga €85 juta pada Juni 2025, Gyokeres langsung menunjukkan taji. Meski debutnya melawan Manchester United berakhir kalah 0-1, ia bangkit dengan hat-trick lawan Nottingham Forest. Total, ia catatkan 15 gol dan 7 assist di semua kompetisi hingga November 2025, menjadikannya top scorer sementara Premier League. Statistik xG-nya overperform 3,2 poin, membuktikan ketajamannya. Legenda MU bela Gyokeres karena pressing intensnya, dengan 65% duel udara dimenangkan, melampaui rekor Thierry Henry di era serupa.
Sayangnya, cedera otot yang dialami Gyokeres saat lawan Burnley membuatnya absen di laga UCL melawan Slavia Prague malam ini. Arteta optimis ia pulih dalam dua minggu. Di Lingkaran Bola, kami yakin ketangguhan Gyokeres akan terus jadi sorotan.
Mengapa Tuduhan Flat-Track Bully Jadi Kelebihan?
Narasi “flat-track bully” sebenarnya menguntungkan Arsenal. Legenda MU bela Gyokeres dengan alasan bahwa tim juara seperti Arsenal 2004 atau United 2008 selalu dominan di laga-laga “mudah”. Data Transfermarkt menunjukkan Arsenal menang 90% laga lawan tim promosi musim ini, berkat Gyokeres. Ferdinand menambahkan, “Tim kecil adalah fondasi poin. Gyokeres adalah senjata rahasia Arteta.”
Selain itu, Gary Neville di Sky Sports (2 November 2025) memprediksi Gyokeres capai 25 gol musim ini jika bebas cedera. “Ia seperti Haaland versi Arsenal—kuat dan klinis,” katanya. Kehadiran Gyokeres juga tingkatkan performa Kai Havertz di sayap, membuat serangan Arsenal lebih dinamis.
Cedera Gyokeres: Ancaman bagi Perburuan Gelar?
Cedera Gyokeres datang di saat Arsenal memimpin klasemen dengan selisih 4 poin dari Liverpool. Arteta, dalam konferensi pers 3 November 2025, mengaku khawatir: “Viktor penting, tapi skuad kami dalam.” Tanpa Gyokeres, Arsenal andalkan Eddie Nketiah yang baru cetak 4 gol musim ini. Namun, legenda MU bela Gyokeres karena mentalitasnya yang kuat. Ferdinand yakin, “Ia akan kembali dan jadi MVP Arsenal.”
Di Lingkaran Bola, kami terus pantau perkembangan cedera ini, karena absennya Gyokeres bisa ganggu ritme Arsenal di laga big six.
Masa Depan Menuju Legenda Arsenal
Legenda MU bela Gyokeres mengubah narasi negatif menjadi positif. Dengan dukungan Ferdinand, Gyokeres fokus pulih untuk kembali menggebrak. Arsenal, yang tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir, butuh ketajamannya untuk treble musim ini. Seperti kata Ferdinand, “Dominasinya lawan tim kecil bikin Arsenal juara.” Ikuti berita terbaru di Lingkaran Bola untuk analisis sepak bola terkini.





