Cristiano Ronaldo, megabintang sepak bola dunia, menggemparkan penggemar dengan pernyataan bahwa ia menolak kembali ke Liga Primer Inggris karena merasa fisiknya tak lagi mampu menghadapi intensitas kompetisi tersebut. Pada usia 40 tahun, Ronaldo, yang kini bermain untuk Al-Nassr di Saudi Pro League, mengisyaratkan bahwa musim 2024-25 mungkin menjadi musim terakhirnya di sepak bola profesional. Artikel ini menganalisis keputusan Ronaldo, performanya saat ini, dan kemungkinan akhir kariernya yang legendaris.
Perjalanan Karier Ronaldo
Cristiano Ronaldo, dengan lima gelar Ballon d’Or, adalah salah satu pemain terhebat dalam sejarah sepak bola. Ia meraih kesuksesan besar di Manchester United, Real Madrid, dan Juventus, memenangkan lima Liga Champions, tujuh gelar liga domestik, dan mencetak lebih dari 900 gol dalam kariernya. Setelah kembali ke Manchester United pada 2021, Ronaldo mencetak 27 gol dalam 54 pertandingan, tetapi kepergiannya pada 2022 terjadi di tengah konflik dengan pelatih Erik ten Hag. Ia kemudian bergabung dengan Al-Nassr pada Januari 2023, di mana ia tetap produktif dengan mencetak 68 gol dalam 77 pertandingan hingga Juni 2025.
Namun, pada usia 40 tahun, Ronaldo mengakui bahwa intensitas Liga Primer Inggris, yang dikenal dengan tempo tinggi dan persaingan fisik, terlalu berat untuknya. Dalam wawancara terbaru dengan beIN Sports pada Mei 2025, ia menyatakan, “Saya menghormati Liga Inggris, tetapi tubuh saya sudah bicara. Saya ingin menikmati sepak bola di tahun-tahun terakhir ini.”
Keputusan Menolak Liga Primer Inggris
Rumor kembalinya Ronaldo ke Liga Primer Inggris sempat mencuat, dengan klub seperti Newcastle United dan mantan klubnya, Manchester United, disebut-sebut sebagai tujuan potensial. Namun, Ronaldo menegaskan bahwa ia tak ingin kembali ke Inggris. Selain faktor fisik, ia juga mempertimbangkan keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, termasuk keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Kontraknya dengan Al-Nassr akan berakhir pada Juni 2025, dan ia belum memutuskan apakah akan memperpanjang kontrak atau pensiun.
Ronaldo juga menolak tawaran dari klub-klub Eropa lain, seperti Bayern Munich dan Paris Saint-Germain, yang menunjukkan minat pada awal 2025. Ia lebih memilih bertahan di Saudi Pro League, di mana ia merasa masih bisa berkontribusi tanpa tekanan fisik seintens liga-liga top Eropa.
Mengapa Ronaldo Memilih Mundur dari Liga Primer?
1. Kondisi Fisik dan Usia
Meskipun Ronaldo terkenal dengan disiplin kebugarannya, usia 40 tahun membawa tantangan baru. Ia mengakui bahwa pemulihan setelah pertandingan kini lebih lambat, dan cedera kecil lebih sering terjadi. Liga Primer Inggris menuntut stamina luar biasa, dengan jadwal padat dan persaingan ketat. Ronaldo tampaknya ingin menghindari risiko cedera serius yang bisa mengakhiri kariernya lebih cepat.
2. Performa di Al-Nassr
Di Al-Nassr, Cristiano Ronaldo tetap menjadi mesin gol, dengan 35 gol dalam 31 pertandingan di Saudi Pro League musim 2024-25 (hingga Juni 2025). Kompetisi ini memiliki intensitas lebih rendah dibandingkan liga top Eropa, memungkinkan Ronaldo untuk terus mencetak gol tanpa tekanan fisik berlebih. Kehadirannya juga meningkatkan popularitas liga, menarik pemain seperti Neymar dan Karim Benzema.
3. Dampak Komersial dan Warisan
Ronaldo tetap menjadi ikon global, dengan lebih dari 650 juta pengikut di media sosial. Kehadirannya di Al-Nassr tidak hanya meningkatkan profil klub, tetapi juga membantu Saudi Pro League menarik sponsor dan investasi. Dengan menolak Liga Primer, Ronaldo memastikan ia tetap menjadi pusat perhatian di liga yang sedang berkembang, memperkuat warisannya sebagai duta sepak bola global.
4. Risiko dan Tantangan
Keputusan Ronaldo untuk tidak kembali ke Liga Primer membawa risiko. Beberapa penggemar dan pengamat mungkin melihatnya sebagai tanda bahwa ia “menghindari” tantangan besar. Namun, keputusan ini juga menunjukkan kedewasaan dalam mengelola karier di penghujung usia produktif. Jika musim 2024-25 menjadi yang terakhir, Ronaldo harus memastikan ia mengakhiri karier dengan performa yang tetap memukau.
Dampak bagi Karier Ronaldo
Jika musim ini menjadi yang terakhir, Ronaldo kemungkinan akan fokus untuk menambah rekor golnya dan meraih gelar bersama Al-Nassr, yang saat ini bersaing ketat dengan Al-Hilal di puncak klasemen. Ia juga mungkin menargetkan Piala Raja Salman atau bahkan trofi AFC Champions League untuk menutup kariernya dengan gemilang. Di luar lapangan, Ronaldo telah merencanakan transisi ke dunia bisnis, dengan investasi di bidang properti, mode, dan media.
Keputusan untuk tidak kembali ke Liga Primer juga menutup peluang reuni emosional dengan Manchester United, klub yang membesarkan namanya. Namun, Ronaldo tampak puas dengan pencapaiannya di Inggris, termasuk tiga gelar Premier League dan satu Liga Champions.
Alternatif dan Rencana Masa Depan
Selain bertahan di Al-Nassr, Cristiano Ronaldo dikaitkan dengan kemungkinan bermain di MLS, dengan Inter Miami sebagai kandidat kuat karena kehadiran Lionel Messi. Namun, ia belum menunjukkan minat serius untuk pindah ke Amerika Serikat. Pilihan lain termasuk peran kepelatihan atau kepemilikan klub, mengingat ia pernah menyatakan keinginan untuk tetap terlibat dalam sepak bola setelah pensiun.
Menurut laporan dari ESPN dan The Athletic pada Mei 2025, Ronaldo juga mempertimbangkan untuk mengakhiri karier di Portugal, mungkin dengan Sporting CP, klub pertamanya. Namun, prioritasnya saat ini adalah menikmati musim terakhir dengan Al-Nassr dan memutuskan langkah selanjutnya setelah kontrak berakhir.
Keputusan Cristiano Ronaldo untuk menolak kembali ke Liga Primer Inggris mencerminkan kesadaran akan batasan fisiknya di usia 40 tahun. Meskipun masih produktif di Al-Nassr, ia memilih untuk menghindari tekanan kompetisi Eropa dan fokus menikmati sepak bola di Saudi Pro League. Musim 2024-25 mungkin menjadi penutup karier legendarisnya, tetapi Ronaldo tetap bertekad untuk meninggalkan warisan sebagai salah satu yang terhebat. Dunia sepak bola menantikan apakah megabintang ini akan mengakhiri kariernya dengan trofi atau rekor baru, atau justru memilih untuk melanjutkan petualangan di lapangan hijau.