lingkaranbola.com – Ruben Amorim, pelatih Manchester United, menghadapi sorotan tajam setelah kekalahan di Liga Primer 2025 melawan Chelsea pada 17 Mei 2025. Meski demikian, manajemen klub memutuskan untuk mempertahankan pelatih asal Portugal ini. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat performa inkonsisten MU di Liga Primer Inggris musim ini, dengan posisi ke-16 dan hanya 39 poin. kami akan mengulas alasan di balik kepercayaan manajemen terhadap Amorim dan apa yang diharapkan ke depannya.
Alasan Manajemen MU Mempertahankan Ruben Amorim
1. Proyek Jangka Panjang
Manajemen Manchester United melihat Amorim sebagai bagian dari proyek jangka panjang untuk membangun kembali kejayaan klub. Meski gagal di Final Liga Eropa 2025, Amorim berhasil membawa MU ke final kompetisi Eropa, sebuah pencapaian yang tidak bisa dianggap remeh. Sumber dari The Guardian menyebutkan bahwa MU ingin memberikan waktu lebih bagi Amorim untuk menerapkan filosofi permainannya.
2. Performa di Liga Europa
Amorim menunjukkan performa impresif di Liga Europa, dengan catatan tak terkalahkan hingga final. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan taktisnya dalam kompetisi Eropa, meskipun ada kritik bahwa MU belum menghadapi tim-tim Italia yang menjadi “kryptonite” Amorim di masa lalu. Kekalahan dari Tottenham di final tidak mengurangi fakta bahwa Amorim mampu membawa timnya bersaing di panggung besar.
3. Kondisi Skuad yang Tidak Ideal
Musim ini, Manchester United menghadapi tantangan besar dengan skuad yang tidak konsisten dan cedera pemain kunci. Amorim sendiri pernah menyebut timnya sebagai “tim terburuk dalam sejarah MU” untuk memotivasi perubahan. Manajemen memahami bahwa kegagalan di Final Liga Eropa 2025 tidak sepenuhnya kesalahan Amorim, melainkan juga faktor eksternal seperti performa individu pemain, seperti Manuel Ugarte yang dikritik keras.
Tantangan ke Depan untuk Amorim
Meski mendapat dukungan, Amorim tidak lepas dari tekanan. Berikut adalah beberapa tantangan yang harus ia hadapi:
1. Meningkatkan Performa di Liga Primer
Dengan hanya 24 poin dari 25 pertandingan Liga Primer, Amorim mencatatkan start terburuk dalam sejarah klub. Untuk membungkam kritik, ia harus segera memperbaiki performa domestik, terutama setelah kekalahan beruntun seperti 1-0 dari Chelsea pada 17 Mei 2025.
2. Manajemen Skuad
Amorim perlu membuat keputusan sulit terkait komposisi tim. Ia telah mengancam akan mencoret pemain yang tidak menunjukkan komitmen penuh untuk pertandingan penting, termasuk Final Liga Europa. Pemain seperti Ugarte mungkin tidak lagi menjadi starter untuk memberi ruang bagi talenta baru.
3. Membangun Mental Juara
Amorim menyoroti kurangnya “kesungguhan” di antara pemainnya, seperti yang ia sampaikan setelah kekalahan dari West Ham. Membangun mentalitas juara akan menjadi kunci untuk membawa MU kembali ke papan atas.
Harapan untuk Musim Depan
Dengan dukungan penuh dari manajemen, Amorim memiliki kesempatan untuk memperbaiki performa tim di musim 2025/2026. Fokus utama akan tertuju pada perombakan skuad di bursa transfer musim panas dan penerapan strategi 3-4-3 yang menjadi ciri khasnya. Fans MU berharap Amorim bisa mengembalikan klub ke jalur juara, seperti yang pernah ia lakukan bersama Sporting CP sebelum bergabung dengan Setan Merah.
Penutup
Ruben Amorim tetap aman meski Manchester United gagal di Final Liga Eropa 2025. Kepercayaan manajemen didasarkan pada visinya sebagai pelatih jangka panjang, performa di Liga Europa, dan tantangan internal yang dihadapi tim. Namun, Amorim harus segera menjawab ekspektasi dengan hasil positif di Liga Primer dan membangun skuad yang kompetitif. Akankah Amorim menjadi kunci kebangkitan MU? Hanya waktu yang akan menjawab.