lingkaranbola.com – Musim 2024/25 Premier League menghadirkan banyak kejutan, baik dalam performa tim maupun transfer pemain. Namun, tidak semua transfer berjalan sesuai harapan. Beberapa pemain gagal memenuhi ekspektasi klub dan penggemar karena cedera, adaptasi buruk, atau performa di bawah standar. Kami akan mengulas 10 transfer terburuk EPL musim 2024/25, dengan fokus pada Raheem Sterling dan Federico Chiesa, serta pemain lain yang mengecewakan. Daftar ini berdasarkan analisis performa, dampak di tim, dan nilai transfer.
1. Raheem Sterling (Arsenal – Pinjaman dari Chelsea)
Raheem Sterling bergabung dengan Arsenal melalui pinjaman dari Chelsea. Meski berpengalaman sebagai juara Premier League, Sterling kesulitan menunjukkan konsistensi. Ia hanya mencetak sedikit gol dan assist, sehingga sulit mengamankan posisi inti di skuad Mikel Arteta. Penggemar dan analis menyebutnya sebagai “flop” musim ini, bahkan menobatkannya sebagai salah satu transfer terburuk menurut pembaca Sports Mole.
2. Federico Chiesa (Liverpool – €12 Juta dari Juventus)
Liverpool mendatangkan Federico Chiesa dari Juventus dengan harapan ia memperkuat lini serang. Namun, pemain Italia ini kesulitan beradaptasi dengan intensitas Premier League. Cedera berulang dan minimnya kontribusi gol membuatnya jarang tampil sebagai starter. Meski transfer senilai €12 juta tergolong murah, performanya jauh dari harapan, menjadikannya kekecewaan besar musim ini.
3. João Félix (Chelsea – £46 Juta dari Atlético Madrid)
João Félix kembali ke Chelsea dengan status permanen setelah masa pinjaman sebelumnya. Dengan harga £46 juta, ekspektasi terhadapnya sangat tinggi. Namun, Félix gagal menunjukkan ketajaman sebagai penyerang utama. Performa inkonsisten dan minimnya dampak di laga-laga besar memasukkannya ke daftar transfer terburuk musim ini.
4. Kalvin Phillips (Ipswich Town – Pinjaman dari Manchester City)
Kalvin Phillips, mantan bintang Leeds United, terus menurun karirnya. Ia bergabung dengan Ipswich Town melalui pinjaman untuk menghidupkan kembali performanya, tetapi gagal memberikan dampak signifikan. Minimnya menit bermain dan kesulitan beradaptasi dengan sistem tim menjadikan transfer ini sia-sia.
5. Joshua Zirkzee (Manchester United – £36,5 Juta dari Bologna)
Manchester United mendatangkan Joshua Zirkzee untuk memperkuat lini depan. Namun, striker Belanda ini kesulitan menyesuaikan diri dengan kerasnya kompetisi Premier League. Ia mencetak gol dan assist yang minim, sehingga sering menerima kritik, terutama karena harga transfernya yang tinggi.
6. Matthijs de Ligt (Manchester United – £43 Juta dari Bayern Munich)
Manchester United menggaet Matthijs de Ligt untuk memperkuat lini belakang. Namun, ia sering membuat kesalahan individu dan kurang menunjukkan chemistry dengan rekan setim. Akibatnya, United mencatatkan pertahanan buruk, bahkan menempati posisi kesembilan terburuk di liga.
7. Eddie Nketiah (Crystal Palace – £25 Juta dari Arsenal)
Eddie Nketiah pindah ke Crystal Palace untuk menjadi penyerang utama. Namun, ia gagal menunjukkan ketajaman di depan gawang. Minimnya gol dan kontribusi menjadikan transfer ini salah satu yang paling mengecewakan.
8. Niclas Füllkrug (West Ham – £27 Juta dari Borussia Dortmund)
West Ham mendatangkan Niclas Füllkrug untuk menambah daya gedor. Namun, striker Jerman ini kesulitan beradaptasi. Cedera dan performa inkonsisten membuatnya jarang menjadi pilihan utama, sehingga transfer ini kurang berhasil.
9. Ilkay Gündogan (Manchester City – Gratis dari Barcelona)
Ilkay Gündogan kembali ke Manchester City untuk membawa pengalaman dan kepemimpinan. Namun, usia dan penurunan kecepatan membuatnya kesulitan bersaing di lini tengah City yang kompetitif. Transfer gratis ini tetap mengecewakan karena minimnya dampak.
10. Kiernan Dewsbury-Hall (Chelsea – £30 Juta dari Leicester City)
Chelsea mendatangkan Kiernan Dewsbury-Hall untuk menambah kreativitas di lini tengah. Namun, ia kesulitan mendapatkan menit bermain di tengah persaingan ketat. Performa yang tidak menonjol menjadikan transfer ini kurang berhasil.
Mengapa Transfer Ini Gagal?
Beberapa alasan menyebabkan kegagalan transfer ini:
-
Adaptasi: Pemain seperti Chiesa dan Zirkzee kesulitan menyesuaikan diri dengan intensitas dan gaya bermain Premier League.
-
Cedera: Cedera berulang, seperti yang dialami Chiesa, menghambat kontribusi pemain.
-
Ekspektasi Tinggi: Harga transfer mahal, seperti Félix dan de Ligt, meningkatkan tekanan untuk tampil baik.
-
Taktik Tim: Beberapa pemain, seperti Sterling, tidak cocok dengan sistem taktik pelatih.
Kesimpulan
Musim 2024/25 membuktikan bahwa transfer mahal tidak selalu menjamin kesuksesan. Nama-nama besar seperti Raheem Sterling, Federico Chiesa, dan João Félix menunjukkan bahwa adaptasi, kebugaran, dan kecocokan taktik sangat penting. Klub-klub Premier League perlu belajar dari kegagalan ini untuk membuat keputusan transfer yang lebih bijak di masa depan.