Fakta Mengejutkan: Manchester United Ternyata Jadi Raja Gol Sepak Pojok di Premier League, Bahkan Arsenal Pun Kalah

Fakta Mengejutkan: Manchester United Ternyata Jadi Raja Gol Sepak Pojok di Premier League, Bahkan Arsenal Pun Kalah

Lingkaran Bola Manchester United kembali mencuri perhatian di Premier League 2025/26. Bukan karena serangan balik cepat atau dribel individu, melainkan karena raja gol sepak pojok yang tak terbantahkan. Hingga November 2025, Setan Merah memimpin klasemen efisiensi gol dari tendangan sudut dengan rasio 14,3 per 100 peluang. Bahkan Arsenal, yang selama ini dijuluki spesialis set piece, harus mengakui keunggulan MU. Lingkaran Bola, platform analisis sepak bola terdepan, mengungkap data terbaru yang membuktikan revolusi taktis Ruben Amorim.

Bagaimana Manchester United Kuasai Premier League

Manchester United mendominasi sebagai raja gol sepak pojok tidak muncul begitu saja. Amorim menerapkan latihan khusus set piece sejak pramusim, dengan fokus pada variasi umpan dan gerakan tanpa bola. Akibatnya, MU mencetak enam gol dari sepak pojok hanya dalam 12 pekan—angka tertinggi di liga untuk efisiensi. Menurut Opta, rasio konversi 14,3 per 100 tendangan sudut jauh melampaui rata-rata liga (8,5). Selain itu, tiga kemenangan krusial MU lahir dari situasi bola mati ini.

Bacaan Lainnya

Pemain kunci seperti Lisandro Martinez dan Matthijs de Ligt menjadi eksekutor utama. Keduanya memanfaatkan postur dan timing lompatan untuk mengalahkan kiper lawan. Karena pendekatan ini, kini bukan lagi julukan untuk Arsenal, melainkan Manchester United. Bahkan, dalam duel langsung melawan The Gunners, MU mencetak satu gol pojok yang menentukan hasil imbang 2-2.

Strategi di Balik Gelar Raja Gol Sepak Pojok

Amorim merekrut Jason Knight, spesialis set piece dari akademi Porto, untuk meningkatkan akurasi umpan. Hasilnya? 70% gol sepak pojok MU berasal dari sundulan, dengan Martinez menyumbang dua gol. Selanjutnya, tim ini meningkatkan akurasi pengiriman bola hingga 65%, naik drastis dari 48% musim sebelumnya. Dengan demikian, setiap tendangan sudut kini menjadi ancaman nyata.

Lebih lanjut, MU juga unggul secara defensif. Mereka hanya kebobolan dua gol dari sepak pojok lawan—terbaik kedua di liga. Oleh karena itu, net contribution dari set piece mencapai +4 gol, angka yang sangat berarti bagi tim peringkat keenam klasemen.

Mengapa Raja Gol Sepak Pojok Kini Milik MU, Bukan Arsenal?

Arsenal, yang musim lalu mencetak 18 gol set piece, kini tertinggal. The Gunners hanya mencatatkan delapan gol dari corners dengan efisiensi 9,2 per 100 tendangan—jauh di bawah MU. Mikel Arteta mengakui cedera Gabriel Magalhaes dan William Saliba mengacaukan ritme latihan. Meskipun Arsenal lebih sering mendapat pojok (7,5 per laga), konversi mereka turun 15% dari musim sebelumnya.

Sebaliknya, MU memaksimalkan hanya 4,2 sepak pojok per pertandingan. Strategi short corner dan umpan silang rendah membingungkan pertahanan lawan. Akibatnya, raja gol sepak pojok kini berganti pemilik. Lingkaran Bola mencatat expected goals (xG) MU dari corners mencapai 7,1 per 100 peluang—kedua terbaik setelah Liverpool.

Perbandingan Statistik: Siapa Raja Gol Sepak Pojok Sebenarnya?

Tim Gol Pojok Pojok Diambil Efisiensi (per 100) xG per 100
Manchester United 6 42 14.3 7.1
Arsenal 8 87 9.2 6.4

Tabel: Opta, November 2025 Data di atas menegaskan bahwa gol sepak pojok bukan ditentukan oleh jumlah peluang, melainkan kualitas eksekusi.

Dampak Raja Gol Sepak Pojok pada Klasemen Premier League

Set piece menjadi penyelamat MU di momen krusial. Mereka meraup 12 poin dari gol bola mati, termasuk kemenangan 1-0 atas Newcastle via sepak pojok Martinez. Karena kontribusi ini, MU melonjak dari peringkat 12 ke posisi enam dalam sebulan. Sementara itu, Arsenal kehilangan enam poin akibat gagal memanfaatkan dominasi pojok.

Selain itu, Amorim menggunakan AI untuk menganalisis pola pertahanan lawan. Hasilnya? Setiap latihan set piece disesuaikan dengan kelemahan spesifik lawan berikutnya. Dengan pendekatan ilmiah ini, gelar raja gol sepak pojok semakin sulit digeser.

Masa Depan Manchester United

Ke depan, MU berpeluang mempertahankan mahkota ini hingga akhir musim. Proyeksi Lingkaran Bola: jika tren berlanjut, United bisa mencetak 15–18 gol sepak pojok—melesat melebihi rekor Arsenal tahun lalu. Pemain muda seperti Kobbie Mainoo mulai berkontribusi assist, sementara rencana perekrutan bek tinggi di Januari akan memperkuat ancaman udara.

Namun, Arsenal tak akan menyerah. Arteta dikabarkan akan merekrut spesialis baru dan mengembalikan fokus pada variasi umpan panjang. Meski begitu, saat ini, raja gol sepak pojok adalah Manchester United—dan data membuktikannya.

Pada akhirnya, revolusi set piece Amorim membuktikan bahwa detail kecil menentukan gelar besar. Lingkaran Bola akan terus memantau perkembangan gol sepak pojok ini. Pantau update harian kami untuk analisis mendalam dan prediksi akurat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *