Hugo Ekitike Kena Sentil Rekan Setimnya di Liverpool Usai Kartu Merah Konyol di Carabao Cup

Hugo Ekitike Kena Sentil Rekan Setimnya di Liverpool Usai Kartu Merah Konyol di Carabao Cup

Lingkaran Bola Liverpool baru saja melaju ke babak keempat Carabao Cup setelah mengalahkan Southampton 2-1 di Anfield pada Selasa malam. Gol pembuka Alexander Isak membuka jalan kemenangan, meskipun Southampton menyamakan skor melalui Shea Charles dari situasi bola mati. Kemudian, di menit ke-85, Hugo Ekitike muncul sebagai pahlawan dengan sundulan krusial dari umpan Federico Chiesa. Namun, kegembiraan itu langsung sirna saat wasit Anthony Taylor mengibarkan kartu kuning kedua untuk Ekitike gara-gara selebrasi berlebihan—ia melepas kausnya dan berlari ke arah tribun sambil mengangkatnya.

Hugo Ekitike Kena Sentil Rekan Setimnya di Liverpool Usai Kartu Merah Konyol di Carabao Cup! Arne Slot, pelatih The Reds, tak segan menyindir penyerang Prancis berusia 23 tahun itu dengan kata-kata tajam, menyebut tindakannya “needless and stupid.” Selain itu, wakil kapten Andy Robertson ikut menyelipkan kritik halus, menekankan betapa “silly” keputusan Ekitike yang memaksa tim bermain dengan 10 orang selama 12 menit terakhir. Insiden ini tak hanya merugikan Liverpool di laga Premier League akhir pekan, tapi juga memicu diskusi panas soal pengendalian emosi di level sepak bola elit.

Bacaan Lainnya

Insiden Kartu Merah yang Mengundang Kritik

Ekitike sebenarnya tampil energik sepanjang laga, dengan tiga tembakan mengarah gawang dan tekanan konstan di kotak penalti lawan. Namun, kartu kuning pertamanya datang di menit ke-60 saat ia melempar bola ke pinggir lapangan karena frustrasi atas keputusan wasit, sebuah pelanggaran yang seharusnya mudah ia hindari. Kemudian, setelah gol penentu kemenangan—yang Slot akui berkat kerja sama tim—Ekitike kehilangan kendali diri. Ia melepas kaus dan melompat-lompat, lupa sudah punya catatan kuning, sehingga wasit tak punya pilihan lain selain mengusirnya. Akibatnya, Liverpool bertahan dengan gigih tapi nyaris kehilangan keunggulan di menit-menit akhir.

Reaksi Pedas dari Arne Slot

Arne Slot tak menyembunyikan kekecewaannya dalam konferensi pers pasca-laga. Ia tegas bilang, “Itu needless, ya. Dan itu stupid, betul. Yang pertama sudah needless… kamu harus kendalikan emosimu.” Slot bahkan membandingkan dengan pengalamannya saat kartu merah lawan Everton, menambahkan, “Kalau kamu cetak gol di final Liga Champions… aku akan bilang ke Federico Chiesa, ‘gol ini milikmu sepenuhnya’.” Meskipun memuji kontribusi Ekitike, Slot jelas kesal karena kehilangan striker utama untuk kunjungan ke Crystal Palace Sabtu ini. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kedewasaan, terutama bagi pemain muda seperti Ekitike yang baru bergabung musim panas dari PSG dengan biaya £30 juta.

Sentilan dari Andy Robertson dan Rekan Setim

Andy Robertson, yang memimpin tim malam itu, ikut menyentil Ekitike dengan nada setengah bercanda tapi tegas. “Aku akan sangat terkejut kalau dia ulangi lagi… Dua kartu konyol yang dia dapatkan, dan sekarang kita kehilangan dia untuk Sabtu. Itu silly dari sisinya, tapi dia masih muda, dan dia akan belajar darinya.” Robertson mengakui emosi setelah gol wajar, tapi menyoroti “stupidity” lempar bola awal sebagai kesalahan mendasar. Sementara itu, Federico Chiesa, pemberi assist, tersenyum saat ditanya di lorong stadion, bilang, “Api Hugo bagus, tapi timing-nya harus tepat!” Reaksi seperti ini menunjukkan solidaritas tim, meski dengan nada mengingatkan. Selain itu, fans di Anfield sempat bertepuk tangan ironis saat Ekitike keluar, tapi banyak yang memuji golnya di media sosial.

Dampak Suspension dan Adaptasi Liverpool

Suspension Ekitike berlaku satu pertandingan, langsung ke laga tandang lawan Crystal Palace di Selhurst Park Sabtu nanti—karena aturan Carabao Cup membawa hukuman ke kompetisi domestik selanjutnya. Liverpool kini harus mengandalkan Darwin Nunez atau Cody Gakpo di lini depan, yang berarti Slot perlu mengubah taktik rotasi secara cepat. Meskipun demikian, kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan The Reds di kandang menjadi delapan laga. Ekitike sendiri merespons di Instagram dengan permintaan maaf singkat: “Emosi mengalahkanku malam ini. Tak akan terulang. Terima kasih dukungannya, Reds.” Akibatnya, ia berjanji belajar dari kesalahan untuk menghindari pengulangan di masa depan.

Pelajaran untuk Karier Ekitike di Anfield

Ekitike, yang sudah mencetak tiga gol di lima laga awal Premier League, jelas punya potensi besar sebagai penyerang. Namun, insiden Hugo Ekitike Kena sentil mengingatkan betapa rapuhnya disiplin di sepak bola modern. Sebelumnya, ia pernah dikritik di PSG karena kurang konsisten, tapi di Liverpool, tekanan jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, dukungan dari Slot dan Robertson bisa jadi katalisator pertumbuhannya. Bahkan, analis seperti Jamie Carragher di Sky Sports memprediksi, “Kalau dia salurkan passion-nya dengan benar, dia akan jadi bintang.” Dengan demikian, meski konyol, kartu merah ini mungkin jadi titik balik positif bagi karirnya di Merseyside.

Liverpool terus bergulir maju dengan semangat juang tinggi, tapi kisah Ekitike ini jadi pengingat bahwa kemenangan tak selalu berjalan mulus. Pantau bagaimana ia bangkit di laga berikutnya—siapa tahu, ini justru bikin dia lebih tajam dan dewasa. The Reds punya api yang membara, tapi dengan kontrol yang lebih baik, mereka siap raih trofi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *