Lingkaran Bola – Manchester United akhirnya meraih kemenangan perdana di Premier League 2025/26 setelah mengalahkan Burnley dengan skor tipis 3-2 di Old Trafford, Sabtu (30/8/2025). Gol penalti Bruno Fernandes di menit ke-97 menjadi penentu kemenangan dramatis dalam laga penuh tensi. Namun, tiga poin ini tidak mampu menghapus tekanan besar yang membayangi pelatih Ruben Amorim, terutama setelah kekalahan memalukan dari Grimsby Town di Carabao Cup. Fans dan pengamat masih mempertanyakan kemampuan Amorim untuk mengangkat performa tim di tengah badai kritik.
Meski berhasil menang, kemenangan dramatis atas Burnley tak mampu usir bayang-bayang krisis Amorim di MU. Pertandingan ini menunjukkan kelemahan United dalam penyelesaian akhir dan organisasi pertahanan, dengan Burnley dua kali menyamakan kedudukan melalui Lyle Foster dan Jaidon Anthony. Amorim bahkan mengakui timnya membuat laga lebih sulit dari yang seharusnya, terutama karena banyak peluang yang terbuang di babak pertama. Dengan hanya empat poin dari tiga laga, United kini berada di posisi kesembilan, jauh dari ekspektasi klub sekaliber mereka.
Perjuangan United dan Tekanan pada Amorim
Kemenangan ini seharusnya menjadi angin segar, tetapi sorotan terhadap Amorim justru semakin tajam. Gol bunuh diri Josh Cullen di menit ke-27 membuka keunggulan United, diikuti gol Bryan Mbeumo di babak kedua. Namun, blunder kiper Altay Bayindir dan lemahnya koordinasi pertahanan memungkinkan Burnley menyamakan skor dua kali. Penalti Fernandes, yang dipicu pelanggaran Jaidon Anthony terhadap Amad Diallo, akhirnya menyelamatkan United dari hasil imbang yang memalukan.
Cedera Pemain Tambah Beban Amorim
Cedera Matheus Cunha dan Mason Mount di laga ini semakin memperumit situasi Amorim. Cunha, penyerang andalan, harus ditarik keluar di babak pertama karena masalah hamstring, sementara Mount juga tak bisa melanjutkan pertandingan. Kehilangan dua pemain kunci ini membuat United pincang, terutama dengan absennya Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund yang sedang dalam proses transfer. Amorim kini harus mencari solusi cepat jelang laga krusial melawan Manchester City setelah jeda internasional.
Sorotan pada Lini Belakang dan Kiper
Lini belakang United, meski diperkuat Matthijs de Ligt dan Luke Shaw, masih terlihat rapuh. Altay Bayindir, yang menggantikan Andre Onana, gagal menunjukkan ketenangan di bawah tekanan, terutama saat kebobolan gol kedua Burnley. Amorim mengakui bahwa menjadi kiper United membawa beban besar, tetapi ia juga menegaskan bahwa kesalahan tidak hanya terletak pada kiper. Dengan bursa transfer musim panas hampir usai, United mendesak untuk mencari solusi di posisi penjaga gawang.
Meski Casemiro tampil solid dan menjadi motor lini tengah, performa inkonsisten United tetap menjadi perhatian. Kemenangan ini memberi Amorim sedikit waktu untuk bernapas, tetapi tantangan besar menanti di laga-laga berikutnya. Fans berharap jeda internasional menjadi momen bagi Amorim untuk memperbaiki strategi dan membangun kembali kepercayaan diri tim. Lingkaran Bola akan terus mengikuti perkembangan Manchester United di tengah tekanan Bayang-Bayang Krisis Amorim yang kian memuncak.