Lingkaran Bola – Final Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium menjadi panggung kejayaan Chelsea saat mereka mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 3-0. Cole Palmer membuka keunggulan pada menit ke-22 melalui umpan silang Malo Gusto, diikuti gol keduanya di menit ke-30. Joao Pedro menutup babak pertama dengan gol spektakuler pada menit ke-43, memanfaatkan assist Palmer.
Strategi Awal yang Menentukan Kemenangan
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengungkap rahasia kemenangan timnya: “Kami sudah menang dalam 10 menit pertama.” Strategi pressing tinggi dan eksekusi cepat membuat PSG kewalahan sejak awal. Chelsea memanfaatkan setiap kesalahan lawan untuk mengatur ritme permainan. Meski PSG menguasai 70% penguasaan bola, mereka gagal menembus pertahanan disiplin Chelsea, menjadikan 10 menit awal sebagai fondasi kemenangan The Blues.
PSG Terkejut oleh Tempo Chelsea
PSG, juara Liga Champions 2024-2025, tampil dominan dengan penguasaan bola. Namun, mereka hanya mencatatkan dua tembakan tepat sasaran dari 16 peluang. “Kami kehilangan fokus di awal, dan Chelsea menghukum kami,” ujar kapten PSG Marquinhos. Maresca menegaskan, “Kami menetapkan tempo sejak menit pertama,” seperti dikutip DAZN. Chelsea berhasil mengacaukannya dengan serangan balik cepat dan pressing tanpa henti.
Faktor Kunci Kemenangan Chelsea
Disiplin Bertahan dan Serangan Kilat
Chelsea menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan Joao Pedro sebagai ujung tombak, didukung Palmer dan Pedro Neto di sayap. Formasi ini memungkinkan serangan balik cepat. Sebaliknya, PSG dengan formasi 4-3-3 gagal memanfaatkan peluang. Chelsea mencatatkan 1,33 expected goals (xG) dibandingkan 0,12 milik PSG. Selain itu, The Blues melancarkan empat serangan balik cepat, dua kali lipat dari PSG. “Kami bermain dengan hati dan disiplin,” kata Maresca.
Kartu Merah Joao Neves
Situasi PSG memburuk ketika Joao Neves mendapat kartu merah pada menit ke-83 karena menarik rambut Marc Cucurella. Insiden ini menyisakan PSG dengan 10 pemain, menghancurkan peluang mereka untuk bangkit. “Itu keputusan bodoh,” tulis seorang pengguna X, mencerminkan frustrasi penggemar PSG. Sementara itu, Chelsea tetap tenang, menjaga keunggulan hingga akhir laga.
Hadiah Besar dan Perayaan Bersejarah
Chelsea membawa pulang hadiah sekitar Rp1,47 triliun, termasuk tambahan $10 juta untuk sang juara. Presiden AS Donald Trump, yang hadir di acara penyerahan trofi, ikut memeriahkan suasana, meski mendapat sorakan dari penonton. Kapten Chelsea Reece James mengangkat trofi di hadapan 82.500 penonton di MetLife Stadium. “Kami datang untuk menang, dan kami melakukannya,” ujar James.
Dampak Kemenangan bagi Chelsea dan PSG
Chelsea Perkuat Dominasi Eropa
Kemenangan ini menegaskan Chelsea sebagai kekuatan Eropa. Sebagai juara Liga Konferensi 2024-2025, mereka mengalahkan PSG, kampiun Liga Champions. “Kami menunjukkan siapa kami sebenarnya,” kata Maresca. Kemenangan ini juga membalikkan prediksi yang mengunggulkan PSG, yang sebelumnya mencatatkan 48 kemenangan dalam satu musim.
PSG Hadapi Tantangan Mental
Bagi PSG, kekalahan ini menjadi pukulan telak. Setelah menggilas Real Madrid 4-0 di semifinal, mereka gagal meraih trofi dunia. “Kami harus belajar dari ini,” ujar Marquinhos. Luis Enrique, pelatih PSG, memuji Chelsea sambil mengakui kegagalan timnya menemukan ritme. “Chelsea lebih baik hari ini,” katanya dengan nada pasrah.
Apa Selanjutnya untuk Kedua Tim?
Chelsea kini bersiap untuk musim 2025/26 dengan kepercayaan diri tinggi. Sementara itu, PSG harus memperbaiki mentalitas di laga besar. Dengan format Piala Dunia Antarklub yang kini melibatkan 32 tim setiap empat tahun, kemenangan ini menjadi pencapaian monumental bagi Chelsea. Akankah mereka mempertahankan dominasi, atau PSG akan bangkit? Hanya waktu yang akan menjawab.