Lingkaran Bola – Derby Manchester yang akan berlangsung pada 14 September 2025 di Etihad Stadium menjadi sorotan utama pekan ini. Manchester United, di bawah asuhan Ruben Amorim, bersiap menghadapi Manchester City yang sedang dalam performa kurang stabil. City, yang dilatih Pep Guardiola, hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga awal Premier League 2025/26, menempatkan mereka di posisi 13 klasemen. Meski begitu, United tetap waspada karena City punya sejarah bangkit di momen krusial, terutama dengan kehadiran Erling Haaland yang sudah mencetak 23 gol musim ini.
Meski performa Manchester City lagi tidak konsisten, Manchester United tetap waspadai kebangkitan tim tetangga ini. Amorim menegaskan bahwa timnya tidak akan meremehkan City, terutama setelah kekalahan mengejutkan mereka dari Brighton (1-2) dan Tottenham (0-2). Namun, City tetap punya kekuatan menyerang yang mematikan, dengan Haaland sebagai ujung tombak. Oleh karena itu, United fokus memperkuat lini belakang, terutama setelah absennya beberapa pemain kunci seperti Matheus Cunha dan Diogo Dalot. Dengan demikian, laga ini jadi ujian besar bagi United untuk menunjukkan konsistensi mereka.
Mengapa City Tetap Berbahaya?
Meski City sedang terpuruk, mereka punya rekam jejak kuat di Derby Manchester. Dalam lima pertemuan terakhir, City menang tiga kali, termasuk kemenangan 3-1 musim lalu. Selain itu, Guardiola dikenal jago membaca situasi dan mengubah taktik di saat kritis. Haaland, dengan rata-rata 0,92 gol per laga, tetap jadi ancaman utama, sementara Kevin De Bruyne masih bisa mengatur tempo permainan. Oleh karena itu, United harus ekstra hati-hati, terutama di lini tengah, di mana Bruno Fernandes akan berhadapan dengan Rodri yang kini pulih dari cedera.
Strategi United Hadapi City
Amorim kemungkinan akan menggunakan formasi 4-2-3-1 untuk menutup ruang City di lini tengah. Casemiro dan Kobbie Mainoo akan jadi kunci untuk memutus aliran bola ke Haaland. Sementara itu, Benjamin Sesko, yang mulai menemukan ritme dengan dua gol di tiga laga awal, diharapkan memimpin serangan. Dengan demikian, United akan mengandalkan transisi cepat untuk mengeksploitasi pertahanan City yang kehilangan Nathan Aké karena cedera. Namun, Amorim menekankan pentingnya kedisiplinan, mengingat City bisa tiba-tiba “meledak” di kandang sendiri.
Ancaman Haaland dan De Bruyne
Haaland tetap jadi mimpi buruk bagi bek-bek United. Striker Norwegia ini punya kemampuan mencetak gol dari situasi apapun, baik lewat sundulan maupun tembakan jarak jauh. Selain itu, De Bruyne, meski belum dalam performa puncak, masih mampu memberikan umpan-umpan akurat. Oleh karena itu, United perlu menjaga fokus selama 90 menit, karena satu kesalahan bisa berakibat fatal. Amorim mengatakan, “Kami tahu City sedang tidak stabil, tapi mereka tetaplah City.”
Harapan United di Derby Manchester
United datang ke laga ini dengan modal kemenangan 3-2 atas Burnley, meski performa mereka juga belum sepenuhnya solid. Dengan empat poin dari tiga laga, mereka duduk di posisi sembilan klasemen. Oleh karena itu, kemenangan di derby bisa jadi momentum besar untuk mengejar posisi empat besar. Selain itu, Sesko dan Alejandro Garnacho diharapkan mampu memanfaatkan celah di pertahanan City, yang kebobolan lima gol dalam tiga laga terakhir. Dengan kata lain, United punya peluang asal mereka bermain disiplin dan efektif.
Secara keseluruhan, meski City sedang tidak dalam performa terbaik, Manchester United Wajib Waspadai Kebangkitan City. Faktor kandang dan kualitas individu City membuat mereka tetap favorit, dengan odds 1,75 untuk menang menurut situs taruhan. Namun, United punya semangat baru di bawah Amorim, dan derby ini bisa jadi panggung bagi Sesko untuk bersinar. Akhirnya, laga ini akan menguji mental kedua tim, dengan United berharap merusak pesta City di Etihad.