Musim Bencana! Liverpool Dianggap Sudah Tamat dalam Perebutan Gelar Premier League

Musim Bencana! Liverpool Dianggap Sudah Tamat dalam Perebutan Gelar Premier League

Lingkaran Bola Liverpool, juara bertahan Premier League musim lalu, kini menghadapi mimpi buruk di kompetisi domestik. Tim asuhan Arne Slot mengalami lima kekalahan dari enam laga terakhir, termasuk kekalahan 3-0 dari Manchester City pada November 2025. Situasi ini membuat banyak analis menyatakan bahwa Liverpool tamat perebutan gelar Premier League. Meskipun mereka baru saja menang atas Real Madrid di Liga Champions, performa inkonsisten di liga membuat harapan pudar. Di Lingkaran Bola, kami menganalisis mendalam bagaimana krisis ini bisa merusak musim The Reds. Baca terus untuk memahami akar masalah dan prospek ke depan.

Mengapa Liverpool Tamat Perebutan Gelar Premier League?

Liverpool tampaknya kehilangan momentum sejak awal musim 2025/26. Tim ini hanya mengumpulkan 18 poin dari 11 pertandingan, menempatkan mereka di posisi kedelapan klasemen. Selain itu, lima kekalahan beruntun menunjukkan kerapuhan pertahanan yang dulu solid. Karena hal ini, Roy Keane, mantan kapten Manchester United, secara tegas menyatakan bahwa pertahanan gelar sudah berakhir. Namun, bukan hanya kekalahan yang menjadi sorotan; faktor internal seperti adaptasi pemain baru juga berkontribusi besar.

Bacaan Lainnya

Kekalahan Telak dari Manchester City yang Menjadi Titik Balik

Pada 9 November 2025, Liverpool kalah 3-0 di Etihad Stadium. Erling Haaland mencetak gol pembuka, diikuti oleh serangan balik mematikan dari City. Arne Slot mengeluh atas keputusan VAR yang membatalkan gol Virgil van Dijk, tetapi ia mengakui superioritas lawan. Meskipun tim sempat menahan gempuran di babak pertama, Liverpool gagal memanfaatkan peluang. Oleh karena itu, kekalahan ini bukan sekadar hasil buruk, melainkan sinyal krisis mendalam. Penggemar di X (sebelumnya Twitter) ramai membahas bagaimana Mohamed Salah terlihat frustrasi sepanjang laga.

Masalah Internal di Skuad Arne Slot yang Semakin Parah

Arne Slot menghadapi tantangan besar sejak menggantikan Jurgen Klopp. Pemain baru seperti Florian Wirtz, yang dibeli seharga £116 juta, belum menunjukkan performa gemilang. Wirtz hanya mencetak satu gol di liga, jauh dari ekspektasi. Selain itu, rotasi skuad terlalu minim; Slot hanya melakukan 15 perubahan di starting XI, yang menyebabkan kelelahan pemain kunci. Karena kurangnya variasi, cedera kecil pun menjadi masalah besar. Di Lingkaran Bola, kami percaya bahwa Slot perlu merevolusi taktiknya untuk menghidupkan kembali semangat tim.

Dampak Krisis Ini terhadap Musim Liverpool Secara Keseluruhan

Krisis Liverpool tamat perebutan gelar Premier League tidak hanya memengaruhi liga domestik, tetapi juga kompetisi Eropa. Meskipun kemenangan atas Aston Villa dan Real Madrid memberi harapan sementara, kekalahan dari City langsung menghapus optimisme itu. Tim ini kini tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak klasemen. Namun, bukan akhir dari segalanya; Liverpool masih punya 27 pertandingan tersisa. Oleh karena itu, pemulihan cepat menjadi kunci untuk setidaknya finis di empat besar.

Posisi di Klasemen dan Jarak dari Pemuncak yang Sulit Dikejar

Saat ini, Liverpool berada di urutan kedelapan dengan catatan 6 menang, 0 seri, dan 5 kalah. Arsenal memimpin dengan 26 poin, sementara Manchester City naik ke posisi kedua usai mengalahkan Liverpool. Supercomputer Opta memprediksi The Reds hanya finis dengan 69 poin, jauh di bawah target juara. Selain itu, pertahanan Liverpool kebobolan 17 gol dari 11 laga—angka terburuk sejak musim 2016/17. Karena data ini, banyak pengamat di Lingkaran Bola menilai bahwa kejaran gelar sudah mustahil tanpa keajaiban.

Opini Ahli dan Penggemar yang Semakin Pesimis

Roy Keane bukan satu-satunya yang pesimis. Jamie Carragher menyebut situasi ini sebagai “waktu krisis” bagi Liverpool. Sementara itu, polling Sky Sports menunjukkan hanya 7% penggemar yakin tim bisa mempertahankan gelar. Meskipun demikian, Arne Slot tetap optimis, menyatakan bahwa tim akan bangkit pasca jeda internasional. Namun, di forum seperti X, tagar #LFCInCrisis mendominasi diskusi. Oleh karena itu, tekanan pada Slot semakin berat, terutama dengan jadwal padat Desember mendatang.

Prospek Ke Depan: Apakah Liverpool Bisa Bangkit dari Musim Bencana?

Meskipun Liverpool dianggap sudah tamat perebutan gelar Premier League, sejarah menunjukkan bahwa comeback masih mungkin. Ingat musim 2018/19 ketika Klopp membalikkan keadaan di paruh kedua? Slot bisa belajar dari itu. Selain itu, integrasi pemain muda seperti Jarell Quansah dan Harvey Elliott menjadi solusi jangka pendek. Karena jeda internasional memberikan waktu istirahat, Liverpool berpotensi kembali kuat. Di Lingkaran Bola, kami merekomendasikan fokus pada pertahanan untuk menghindari kekalahan lebih lanjut.

Pada akhirnya, musim bencana ini menguji ketangguhan The Reds. Meskipun peluang juara tipis, finis di Champions League tetap realistis. Penggemar harus sabar, sementara Slot bekerja keras. Ikuti update terbaru di Lingkaran Bola untuk analisis mendalam tentang perjalanan Liverpool musim ini. Siapa tahu, kejutan masih menanti di Anfield.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *