Lingkaran Bola – Pada 8 November 2025, Manchester United meraih hasil imbang dramatis 2-2 melawan Tottenham Hotspur di Premier League. Namun, sorotan justru tertuju pada Benjamin Sesko, striker Slovenia berusia 22 tahun yang baru bergabung dari RB Leipzig. Pemain ini mengalami cedera lutut grade one di menit ke-58, memaksanya keluar lapangan lebih awal. Sebelumnya, nasib sial Benjamin Sesko di MU sudah menjadi pembicaraan hangat: hanya dua gol dari 11 pertandingan, ditambah kritik tajam dari pelatih Ruben Amorim. Selain itu, tekanan ini membuat fans Setan Merah khawatir akan investasi €85 juta mereka. Di Lingkaran Bola, kami menganalisis bagaimana kisah ini memengaruhi dinamika tim Amorim.
Mengapa Nasib Sial Benjamin Sesko di MU Semakin Parah?
Benjamin Sesko tampak kesulitan beradaptasi sejak debutnya pada Agustus 2025. Tim pelatih Manchester United awalnya berharap ia menjadi penerus ideal untuk lini depan, tapi kenyataan berkata lain. Oleh karena itu, cedera terbaru ini menambah beban mentalnya, sementara Amorim mendorongnya untuk lebih tangguh menghadapi tekanan.
Performa Gol yang Mengecewakan Sejak Transfer
Sesko mencetak dua gol saja dalam 11 laga Premier League musim 2025/2026, dengan rata-rata 0.29 gol per 90 menit menurut data FootyStats (9 November 2025). Di laga debutnya melawan Fulham, ia sempat mencetak gol pembuka, tapi sejak itu produktivitasnya merosot tajam. Selain itu, ia hanya menciptakan tiga assist, jauh di bawah ekspektasi dari €76.5 juta plus €8.5 juta bonus yang dibayar MU. Faktor ini membuatnya kesulitan bersaing dengan rekan seperti Rasmus Højlund, yang justru bangkit belakangan.
Kritik Tajam dari Ruben Amorim yang Memukul Keras
Ruben Amorim secara terbuka mengkritik Sesko pasca-laga kontra Tottenham. “Ia seperti control freak yang sulit menerima kritik,” ujar Amorim kepada Reuters (8 November 2025). Pelatih asal Portugal ini menilai Sesko terlalu perfeksionis, sehingga gagal rileks di bawah tekanan Old Trafford. Oleh karena itu, Amorim bahkan mengajak mantan striker Chelsea, Olivier Giroud, untuk membagikan pengalaman adaptasi. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya masalah mental yang dialami pemain Slovenia tersebut.
Dampak Cedera Lutut Benjamin Sesko terhadap Tim MU
Cedera grade one pada lutut kanan Sesko terjadi setelah benturan dengan bek Tottenham, Cristian Romero. Dokter tim MU langsung membawanya ke ruang medis, meninggalkan Setan Merah dengan 10 pemain hingga akhir laga. Dengan demikian, absennya Sesko selama 1-3 minggu berpotensi mengganggu jadwal padat MU, termasuk laga Liga Champions melawan Bayern Munich.
Detail Cedera dan Estimasi Pemulihan
Menurut laporan Sports Mole (9 November 2025), cedera ini termasuk ringan tapi memerlukan istirahat minimal satu minggu. Sesko kemungkinan kembali tepat waktu untuk Derby Manchester melawan City pada 29 November. Namun, Amorim mengungkapkan kekhawatirannya di konferensi pers: “Kami butuh ia segera pulih, tapi prioritas adalah kesehatan jangka panjang.” Selain itu, riwayat cedera Sesko yang minim—hanya satu kasus minor di musim 2023/2024—memberi harapan pemulihan cepat.
Reaksi Fans dan Media yang Makin Memanas
Fans MU bereaksi campur aduk di media sosial. Hashtag #SeskoStruggle trending di X sepanjang malam 8 November, dengan ribuan komentar menyalahkan adaptasi lambatnya. Sementara itu, analis di Lingkaran Bola menilai ini sebagai “nasib sial Benjamin Sesko di MU” yang bisa jadi titik balik. “Ia punya potensi 20+ gol musim ini, tapi butuh dukungan lebih,” kata pakar Lingkaran Bola dalam ulasan harian mereka. Oleh karena itu, tekanan ini justru memicu diskusi luas tentang strategi transfer Amorim.
Prospek Masa Depan Benjamin Sesko di Manchester United
Meski nasib sial Benjamin Sesko di MU mendominasi berita, pelatih Amorim tetap percaya pada talenta mantan pemain Salzburg ini. Ia berencana aktif di bursa transfer Januari jika cedera memburuk, tapi prioritas utama adalah membangun kepercayaan diri Sesko. Dengan demikian, musim ini bisa menjadi ujian terbesar bagi karirnya di Inggris.
Strategi Amorim untuk Bangkitkan Performa Sesko
Amorim merencanakan rotasi lebih fleksibel, termasuk memasangkan Sesko dengan Højlund di formasi 4-3-3. Latihan khusus finishing shots sudah dimulai sejak September, menurut ESPN (9 November 2025). Selain itu, kolaborasi dengan psikolog olahraga akan membantu ia mengatasi kritik. Pendekatan ini mirip sukses Amorim dengan Viktor Gyökeres di Sporting Lisbon, yang melonjak golnya 50% setelah adaptasi mental.
Saran dari Lingkaran Bola: Kesabaran Kunci Sukses
Di Lingkaran Bola, kami yakin nasib sial Benjamin Sesko di MU bersifat sementara. Bandingkan dengan Alexander Isak di Newcastle, yang butuh enam bulan untuk eksplosif. Oleh karena itu, fans MU harus sabar sambil mendukung Amorim merevolusi lini depan. Jika pulih tepat waktu, Sesko berpotensi cetak 15 gol lagi sebelum akhir musim. Akhirnya, cerita ini mengingatkan bahwa transfer besar sering datang dengan tantangan, tapi justru membentuk legenda di Premier League.





