Lingkaran Bola – Antony, winger Manchester United, kembali mencuri perhatian. Apa yang membuatnya rela mengorbankan sesuatu demi meninggalkan Old Trafford? Kabar terbaru menunjukkan tekad kuatnya untuk hengkang, terutama setelah masa pinjamannya di Real Betis. Mari kita bahas situasi ini dengan data terkini, tetap ringkas, dan menarik.
Antony di Manchester United: Mengapa Sulit Bersinar?
Antony bergabung dengan MU pada 2022 seharga £86 juta. Apa yang membuatnya kesulitan? Di bawah Erik ten Hag, ia gagal menunjukkan performa konsisten. Musim lalu, ia hanya jadi cadangan, bahkan setelah Ruben Amorim mengambil alih. Mengapa ini terjadi? Kompetisi ketat di lini serang dan adaptasi sulit di Liga Inggris memengaruhi. Akibatnya, Antony dipinjamkan ke Real Betis, di mana ia menemukan kembali performanya.
Di Betis, Antony mencetak 9 gol dan 5 assist dalam 26 laga, membantu klub lolos ke Europa League. Bagaimana ini mengubah situasinya? Kesuksesan ini meningkatkan nilai pasarnya, tetapi MU tetap ingin menjualnya secara permanen untuk memenuhi aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR). Sementara itu, Antony menegaskan keinginannya untuk pergi, bahkan dengan pengorbanan besar.
Pengorbanan Antony: Potong Gaji 30%
Apa yang rela Antony korbankan? Menurut laporan Manchester Evening News, ia bersedia memotong gaji 30% dari £150.000 per minggu untuk mempermudah kepindahan. Mengapa ini signifikan? Gaji tinggi sering jadi hambatan transfer, terutama untuk klub seperti Real Betis yang gagal lolos ke Liga Champions. Dengan langkah ini, Antony menunjukkan prioritasnya: bermain reguler dan bahagia.
Selain itu, Antony terbuka untuk pindah ke liga di luar lima besar Eropa. Apa artinya? Ia dikaitkan dengan klub Turki atau Arab Saudi, meski Real Betis tetap jadi favoritnya. “Saya mencintai Betis, kotanya, dan suasananya. Ini mengingatkan saya pada Brasil,” ujarnya. Bagaimana dampaknya? Keputusan ini memperluas opsi transfer, tetapi bisa menurunkan reputasinya di mata beberapa fans.
Situasi Transfer Terkini
Apa perkembangan terbaru? Real Betis berupaya mempermanenkan Antony, tetapi terkendala finansial. Mereka mengusulkan perpanjangan pinjaman dengan opsi beli £35 juta, rekor klub, tetapi MU menolak dan menuntut £32,58 juta untuk menghindari kerugian PSR. Apa alternatifnya? Betis menawarkan skema “co-ownership” untuk membagi biaya, meski ini rumit.
Sementara itu, klub lain seperti Como (Serie A) dan Juventus juga menunjukkan minat. Como, di bawah Cesc Fàbregas, menghubungi Antony, sedangkan Juventus pernah menawarkan swap deal yang ditolak MU. Bagaimana peluangnya? Betis tetap unggul karena preferensi Antony, tetapi Como bisa jadi kejutan jika negosiasi macet.
Mengapa Antony Ogah Kembali ke MU?
Apa alasan Antony? Pertama, kurangnya menit bermain di MU membuatnya frustrasi. Kedua, ia merasa tak masuk rencana Amorim. Ketiga, pengalaman “menyakitkan” di MU memotivasi dia mencari kebahagiaan di tempat lain. Bagaimana respons fans? Sebagian mendukung keputusannya, tetapi banyak yang kecewa dengan investasi besar yang tak membuahkan hasil.
Pelajaran dari Kisah Antony
Apa yang bisa dipetik? Kisah Antony menunjukkan bahwa talenta saja tak cukup tanpa lingkungan yang tepat. Dengan rela memotong gaji, ia mencontohkan keberanian mengambil risiko demi karier. Bagaimana ini menginspirasi? Mentalitasnya bisa memotivasi pemain muda untuk terus berjuang meski menghadapi kegagalan.
Kesimpulan
Antony bertekad meninggalkan MU, rela memotong gaji 30% demi bergabung dengan Real Betis atau klub lain. Akankah ia berhasil? Dengan minat dari Como dan Juventus, peluangnya terbuka lebar. Kisah ini mengingatkan kita bahwa sepak bola bukan hanya soal uang, tetapi juga kebahagiaan dan semangat. Pantau terus saga transfer Antony!
