Penyakit Lama Kambuh, Marcus Rashford Kena Hukuman di Barcelona Gara-gara Ulah yang Sama di MU

Penyakit Lama Kambuh, Marcus Rashford Kena Hukuman di Barcelona Gara-gara Ulah yang Sama di MU

Lingkaran Bola Marcus Rashford menikmati awal yang cerah di Barcelona setelah pindah secara pinjaman dari Manchester United musim panas ini. Pemain berusia 27 tahun itu langsung mencuri perhatian dengan dua gol krusial saat Barca mengalahkan Newcastle United 2-1 di Liga Champions pekan lalu. Kontribusi Rashford membuktikan nilai transfernya, meskipun klub Catalan menghadapi kendala finansial untuk mendaftarkannya ke La Liga. Namun, euforia itu cepat pudar ketika pelatih Hansi Flick memutuskan untuk mencadangkannya di laga penting melawan Getafe.

Tak disangka, penyakit lama kambuh, Marcus Rashford kena hukuman di Barcelona gara-gara ulah yang sama di MU. Rashford terlambat datang ke sesi latihan tim, sebuah pelanggaran disiplin yang mengingatkan pada masalah serupa di Old Trafford. Akibatnya, Flick memilih trio penyerang Raphinha, Robert Lewandowski, dan Ferran Torres untuk memulai pertandingan di Coliseum Alfonso Perez. Meskipun Barca akhirnya menang 3-1 berkat gol-gol dari Lewandowski dan Lamine Yamal, keputusan ini memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar.

Bacaan Lainnya

Latar Belakang Masalah Disiplin Rashford yang Berulang

Rashford bergabung dengan Barcelona untuk menyegarkan karirnya setelah musim yang mengecewakan di Manchester United. Dia tampil impresif sejak debut, mencetak gol di tiga laga pertamanya. Namun, insiden terlambat ini menunjukkan bahwa tantangan lama belum hilang sepenuhnya.

Insiden Serupa di Manchester United

Kembali ke masa lalu, Rashford pernah menghadapi hukuman serupa di MU. Pada Januari 2024, Erik ten Hag mencoretnya dari skuad melawan Newport County setelah pesta malam di Belfast. Selain itu, dia juga terlibat masalah disiplin lain, seperti terlambat ke meeting tim, yang membuatnya absen dari beberapa laga. Akibatnya, performanya menurun, dan dia hanya mencetak delapan gol di Premier League musim lalu. Meskipun Rashford meminta maaf saat itu, pola ini tampaknya berulang di Spanyol.

Performa Gemilang Sebelum Hukuman

Sebelum kejadian ini, Rashford bersinar terang. Dua golnya melawan Newcastle tidak hanya mengamankan kemenangan, tapi juga menjadikannya pemain Inggris pertama yang mencetak brace untuk Barca. Pemain seperti Yamal dan Pedri memuji chemistry-nya dengan tim. Oleh karena itu, banyak yang terkejut melihatnya dicadangkan, terutama setelah kontribusi heroiknya di Eropa. Selanjutnya, laga melawan Getafe seharusnya menjadi panggung baginya untuk membuktikan diri lagi.

Reaksi Pihak Terkait dan Dampak ke Karier Rashford

Hansi Flick menegaskan komitmennya terhadap disiplin tim saat konferensi pers pasca-laga. “Kami membangun fondasi kuat, dan setiap pemain harus patuh,” katanya tegas. Sementara itu, Rashford merespons dengan cepat di media sosial, menyatakan penyesalannya dan janji untuk belajar dari kesalahan. “Saya menghargai kesempatan ini dan akan memberikan yang terbaik,” tulisnya, menunjukkan tekad untuk bangkit.

Komentar dari Penggemar dan Media

Penggemar Barca terbagi: sebagian mendukung Flick untuk menjaga standar, sementara yang lain khawatir hukuman ini bisa memengaruhi moral Rashford. Media Spanyol seperti Marca menyebut ini sebagai “pelajaran mahal” bagi bintang pinjaman. Di sisi lain, mantan pelatih MU, ten Hag, dikabarkan tersenyum melihat berita ini, mengingat riwayat mereka. Akibatnya, spekulasi muncul bahwa pinjaman Rashford bisa dipangkas jika masalah berlanjut.

Prospek Masa Depan di Barcelona

Meskipun demikian, Flick menjamin Rashford akan kembali ke skuad utama untuk laga Liga Champions melawan Bayern Munich. Pemain ini perlu membuktikan konsistensinya, terutama dengan tekanan finansial Barca yang membuat pembelian permanen sulit. Selain itu, jika dia bisa mengatasi “penyakit lama” ini, Rashford berpotensi menjadi kunci serangan Barca musim ini. Banyak analis memprediksi, laga berikutnya akan menentukan apakah dia bisa sepenuhnya beradaptasi.

Pada akhirnya, insiden Marcus Rashford Kena Hukuman mengingatkan kita bahwa talenta saja tidak cukup; disiplin menjadi pondasi sukses di level elit. Rashford, dengan pengalaman 300-an laga untuk MU, punya kesempatan untuk menebus kesalahan. Sementara Barca terus berjuang di puncak La Liga, cerita Rashford menambah drama yang membuat sepak bola begitu menarik. Penggemar pasti berharap, ini hanya batu sandungan sementara menuju kejayaan bersama Hansi Flick

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *