Lingkaran Bola – Calvin Verdonk, bek kiri berusia 28 tahun, kini menjadi sorotan utama di jagat sepak bola Indonesia. Setelah resmi menjadi WNI pada Juni 2024, ia langsung mengukir prestasi bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Selain itu, kepindahannya ke Lille OSC di Ligue 1 Prancis pada September 2025 menegaskan statusnya sebagai pemain Indonesia pertama yang bermain di liga elite Eropa. Dengan tinggi hanya 1,74 meter, Verdonk membuktikan bahwa kualitasnya jauh melebihi postur tubuhnya.
Sorotan kini tertuju pada pesona Calvin Verdonk, bek mungil dengan kontribusi menggigit di klub dan Timnas Indonesia. Karena itu, penggemar Garuda dan pecinta sepak bola Eropa terus memuji keberanian dan keterampilannya di lapangan. Oleh karena itu, pelatih Timnas, Patrick Kluivart, menjadikannya tumpuan di lini belakang. Sementara itu, artikel ini akan mengupas perjalanan karir Verdonk, dari Eredivisie hingga menjadi kebanggaan Indonesia di panggung internasional.
Kiprah Gemilang Verdonk di Eropa
Verdonk memulai karirnya di akademi Feyenoord pada 2014, sebelum debut di Eredivisie bersama klub yang sama pada 2015. Selain itu, ia pernah memperkuat PEC Zwolle, NEC Nijmegen, Twente, dan Famalicão di Portugal. Namun, performa puncaknya terjadi di NEC Nijmegen sejak 2022, dengan 165 penampilan, 8 gol, dan 9 assist. Karena itu, transfer Rp57 miliar ke Lille menjadi bukti pengakuan atas bakatnya di kancah Eropa.
Performa Cemerlang di NEC Nijmegen
Selama di NEC, Verdonk dikenal sebagai bek kiri yang lincah dan cerdas dalam membaca permainan. Pada musim 2024/25, ia masuk Team of the Week Eredivisie versi ESPN Belanda setelah mengesankan melawan Ajax. Selain itu, rating 7.1 dari Fotmob menempatkannya sebagai salah satu bek terbaik di liga. Oleh karena itu, Lille tak ragu menggaetnya untuk memperkuat skuad mereka di Ligue 1.
Andalan Timnas Indonesia
Verdonk debut bersama Timnas Indonesia pada 11 Juni 2024 melawan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia tampil penuh dalam dua laga putaran ketiga, melawan Arab Saudi dan Australia, dengan catatan tiga tekel, enam intersep, dan empat sapuan. Karena itu, Shin Tae-yong menjadikannya pilar di bek kiri. Sementara itu, ia bersiap menghadapi Chinese Taipei dan Lebanon pada FIFA Matchday September 2025 di Surabaya, disiarkan langsung di Indosiar dan Vidio.
Masa Depan Cerah bersama Garuda
Kehadiran Verdonk memperkuat ambisi Indonesia menuju Piala Dunia 2026. Selain itu, di Lille, ia berpeluang berduet dengan bintang seperti Jonathan David. Namun, tantangan seperti adaptasi di Ligue 1 dan jadwal padat menanti. Oleh karena itu, Verdonk harus menjaga performa dan kebugaran. Sementara itu, PSSI terus mendukungnya untuk mengharumkan nama bangsa.
Secara keseluruhan, Pesona Calvin Verdonk terletak pada semangat dan kualitasnya yang luar biasa. Karena itu, penggemar berharap ia terus bersinar di Eropa dan bersama Timnas. Oleh karena itu, mari kita dukung langkahnya di Ligue 1 dan kiprahnya membawa Garuda terbang lebih tinggi di kancah dunia!