Lingkaran Bola – Lucas Paqueta, gelandang kunci West Ham United, kembali mencuri perhatian. Setelah dua tahun terjerat tuduhan pengaturan skor, Football Association (FA) kini membebaskannya dari semua dakwaan. Namun, kejutan datang dari London Stadium: West Ham memutuskan untuk menjualnya di bursa transfer musim panas ini. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena Paqueta bisa melanjutkan kariernya tanpa beban hukum. Apa yang mendorong West Ham mengambil langkah ini? Mari kita ulas lebih dalam.
Drama Tuduhan Pengaturan Skor
Pada Agustus 2023, FA menuduh Lucas Paqueta sengaja menerima kartu kuning dalam empat laga Premier League—melawan Leicester City, Aston Villa, Leeds United, dan Bournemouth—antara November 2022 hingga Agustus 2023. Tuduhan ini menyebut Paqueta memanipulasi pertandingan untuk memengaruhi pasar taruhan, yang diduga menguntungkan teman dan keluarganya di Brasil. Hukuman berat, termasuk larangan bermain seumur hidup, mengancamnya. Namun, The Times melaporkan pada 26 Juli 2025 bahwa komisi independen FA membebaskan Paqueta dari semua dakwaan.
Paqueta dengan tegas membantah tuduhan tersebut. “Saya sangat terkejut dan kesal dengan keputusan FA untuk mendakwa saya. Saya telah bekerja sama penuh selama sembilan bulan,” katanya, seperti dikutip Goal pada Mei 2024. Kini, dengan status bebas, Paqueta bisa fokus pada kariernya. Akan tetapi, West Ham justru memilih untuk menjualnya, sebuah langkah yang memicu spekulasi di kalangan penggemar.
West Ham Putuskan Menjual
Di bawah asuhan pelatih baru Graham Potter, West Ham berencana merombak skuad untuk musim 2025/26. Hammers News melaporkan bahwa klub memutuskan untuk melepas Paqueta, meskipun ia terbebas dari tuduhan. Langkah ini mengejutkan karena Paqueta tetap menjadi pemain kunci. Namun, performanya musim lalu—tiga gol dan empat assist dalam 30 laga—menurun dibandingkan saat ia membantu West Ham menjuarai Conference League 2023.
Selain itu, West Ham ingin memanfaatkan minat klub lain terhadap Paqueta. Pada 2023, Manchester City hampir merekrutnya dengan mahar £80 juta sebelum investigasi FA menggagalkan kesepakatan. Kini, Flamengo—klub masa kecil Paqueta—dan beberapa tim dari Arab Saudi menunjukkan ketertarikan. Menurut Hammers News, Paqueta lebih memilih kembali ke Brasil, meskipun tawaran dari Arab Saudi menggiurkan.
Faktor di Balik Keputusan
Beberapa alasan mendorong West Ham mengambil keputusan ini. Pertama, kontrak Paqueta hingga Juni 2027 memberi klub posisi kuat untuk menegosiasikan harga tinggi. Kedua, investigasi selama dua tahun telah mengganggu performa dan fokus Paqueta. Graham Potter, dalam wawancara dengan BBC Sport pada Mei 2025, menyebut situasi ini “menguras mental dan fisik” bagi pemain. Dengan menjualnya, West Ham bisa mendanai pembelian pemain baru, seperti Mohammed Kudus, yang dikaitkan dengan Tottenham.
Ketiga, West Ham ingin menghindari risiko lebih lanjut. Meski Paqueta bebas, kontroversi masa lalu masih meninggalkan bayang-bayang. Mantan CEO Everton Keith Wyness mengkritik proses FA yang lambat, yang berdampak pada perencanaan transfer klub. Dengan melepas Paqueta, West Ham berharap membangun skuad tanpa gangguan drama sebelumnya.
Langkah Berikutnya untuk Paqueta
Keputusan West Ham membuka peluang baru bagi Paqueta. Jika bergabung dengan Flamengo, ia bisa kembali ke akarnya dan bermain di hadapan penggemar setia. Namun, tawaran dari klub Arab Saudi, dengan dana besar, sulit ia abaikan. Sementara itu, Manchester City kembali dikaitkan dengan Paqueta, dengan Pep Guardiola masih mengagumi bakatnya.
Bagi West Ham, penjualan Paqueta bisa menghasilkan dana segar untuk memperkuat lini tengah dan depan. Namun, kehilangan pemain dengan umpan-umpan brilian, seperti saat ia mengantarkan gol kemenangan Jarrod Bowen di final Conference League, bukan hal mudah. Penggemar terbagi: sebagian mendukung langkah klub untuk move on, sementara yang lain ingin Paqueta bertahan dan membuktikan kualitasnya.
Pandangan ke Depan
Keputusan West Ham menandakan perubahan strategi klub menuju musim baru. Dengan Paqueta bebas dari tuduhan, nilai transfernya kemungkinan melonjak, memberikan keuntungan finansial. Namun, apakah ini langkah terbaik untuk jangka panjang? Hanya waktu yang akan menjawab. Kisah Paqueta menjadi pengingat betapa rumitnya dunia sepak bola, di mana bakat besar sering terhambat oleh kontroversi di luar lapangan.
Bagi penggemar, saga Lucas Paqueta adalah perjalanan penuh emosi. Dari tuduhan serius hingga pembebasan, kini mereka harus bersiap melepas bintangnya. Akankah Paqueta bersinar di klub baru, atau menyesal meninggalkan Premier League? Kita nantikan kelanjutan ceritanya.